Sulit Buang Sampahnya, Para Mahasiswa Yang Ngekost Ini Mulai Tinggalkan Galon Sekali Pakai

  • Bagikan
Ilustrasi galon

Begitu juga dengan Hariman, mahasiswa jurusan Sistem Informatika UI. Pria yang juga ngekost di daerah Kutek UI itu mengaku kamarnya menjadi sempit karena adanya bekas galon sekali pakai yang numpuk.

“Saya bingung mau buang kemana. Kalau dibuang di tempat sampah, galonnya terlalu besar sehingga tidak bisa masuk. Akhirnya saya tumpuk aja di kamar,” katanya.

Karenanya, dia juga sudah niat untuk mengganti galon sekali pakai itu dengan galon guna ulang yang tidak menimbulkan sampah.

“Saya mau ganti saja galonnya dengan guna ulang yang tidak perlu dibuang kalau airnya habis. Kamar saya juga tidak penuh dengan bekas galonnya,” ucapnya.

Tidak hanya mahasiswa UI, anak-anak kost mahasiswa IPB juga mengalami hal serupa. Bayu, mahasiswa Kedokteran IPB, juga mengaku kesulitan membuang bekas galon air minum sekali pakai ke tempat-tempat sampah.

“Tempat sampahnya tidak muat, dan anak-anak kost membuangnya saja di luar tong sampah. Itu membuat lingkungan kost menjadi tidak enak,” ujar pria yang ngekost di daerah Cibanteng, Dramaga, Bogor.

Dia juga berencana untuk mengganti galon sekali pakai ini menjadi galon guna ulang yang lebih ramah lingkungan.

“Saya dan kawan-kawan di kostan semua mau mengganti galon sekali pakai ini ke galon guna ulang supaya tidak nyampah,” katanya.

Demikian juga dengan Atika, mahasiswi jurusan Sumber Daya Pengelolaan Perairan IPB yang juga mengaku kesulitan membuang bekas galon sekali pakai.

“Tempat sampahnya tidak cukup karena galonnya terlalu besar,” tukas mahasiswi yang juga ngekost di Cibanteng, Dramaga, Bogor ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan