FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan ilmu Al-Quran, Prof Muhammad Quraish Shihab, memberikan penjelasan mendalam mengenai Ramadan, bulan suci yang dianggap sangat istimewa bagi umat Muslim.
Menurutnya, Ramadan tidak hanya disebut sebagai bulan spesial, tetapi juga dijuluki sebagai bulan yang "panas terik yang membakar".
"Ada yang berkata panas terik yang membakar," ujar Quraish Shihab dalam keterangannya di aplikasi X @quraishshihab (15/3/2024).
Quraish Shihab menjelaskan bahwa penamaan ini mungkin karena waktu umat Muslim mengalami bulan Ramadan sering kali berada di musim panas.
"Penamaan ini boleh jadi karena waktu mereka mengalami bulan itu, pada saat di musim panas," ucapnya.
Artinya, tidak hanya secara spiritual, tapi juga secara fisik, umat Muslim merasakan panasnya bulan ini.
Lebih lanjut, Quraish Shihab menyoroti pernyataan Al-Qur'an yang menggunakan kata-kata ini untuk mengisyaratkan bahwa di bulan Ramadan dosa-dosa terbakar sehingga terhapus.
"Ada lagi yang berkata Al-Qur'an menggunakan kata ini untuk mengisyaratkan bahwa di bulan itu terbakar dosa-dosa sehingga terhapus," sebutnya.
Ini menggambarkan makna spiritual bulan Ramadan sebagai waktu di mana umat Muslim diberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa mereka.
"Dosa hilang, habis. Ini bukan terhapusnya dosa, keburukan-keburukan," tandasnya.
Dalam penjelasannya, Quraish Shihab menegaskan bahwa pada bulan Ramadan, dosa-dosa tidak hanya terhapus, tapi juga keburukan-keburukan.
Ini menunjukkan pentingnya bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, meningkatkan kebaikan, dan menjauhi keburukan.