Airlangga Harus Berhati-hati! Hadang Ambisi Jokowi Kuasai Golkar Bisa Berujung Kasus Ekspor CPO Berlanjut

  • Bagikan
Ilustrasi -- Jokowi dan Airlangga Hartarto. (FOTO: ANTARA)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) HM. Jusuf Rizal mengingatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk berhati-hati.

Pasalnya, jika Airlangga ngotot menghadang ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menguasai Golkar bisa berujung kasus hukum yang menyeretnya berlanjut.

Airlangga Hartarto sendiri terseret kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude paim oil/CPO) dan turunnya.

Menurut Jusuf, Jokowi kini terlihat semakin ambisius untuk bisa menguasai Partai Golkar, namun arus bawah partai berwarna kuning itu berpotensi telah melakukan perlawanan dengan penolakan tersebut.

"Jokowi ditolak Golkar mau jadi Ketum Golkar. Makin seru. Kasus @airlangga_hrt bisa lanjut lagi," tulis Jusuf dikutip dari akun X pribadinya, Sabtu (16/3/2024).

"Jokowi kelihatan makin ambisius pegang Golkar. Atau memang sudah mulai ada perlawanan dari arus bawah terhadap Jokowi. Barangkali kader Golkar tak ingin dicawe-cawe," sambungnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyebut Jokowi belum bisa mejadi ketum dari partainya pada tahun jika mengikuti aturan dalam AD/ART.

Dalam AD/ART, calon ketum Partai Golkar harus memiliki pengalaman minimal 5 tahun sebagai pengurus, dan partai tersebut akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk pergantian ketum pada Desember 2024 mendatang.

"Ya kalau mengikuti aturan itu, belum mungkin (Jokowi jadi Ketum Golkar)," ujar Mekeng.

Ia pun menjelaskan Jokowi harus memenuhi persyaratan administratif yang ada untuk bisa maju sebagai calon ketum Golkar, tanpa melalui aturan AD/ART, mantan Wali Kota Solo itu tidak bisa maju.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan