Aksi Premanisme di Makassar, Pemilik Toko Bangunan Diancam Oknum yang Mengaku dari Ormas

  • Bagikan
Hendra Wilar (43) pemilik toko yang mendapatkan intimidasi dari sekelompok pria yang mengaku dari Ormas (Foto: Muhsin/fajar)

Saat ditanya mengenai alasan oknum itu terus melakukan gangguan, Hendra menyebut mereka menyinggung soal lahan pemerintah.

"Alasannya, dia bilang itu lahannya pemerintah. Sedangkan kita ini keluar masuk mobil, jadi kita perlu juga akses ini," ucapnya.

"Dia teriak-teriak mau jadikan lahan parkir, tapi dia tidak bicara baik-baik. Bicaranya selalu begitu, kasar," keluhnya.

Diakui Hendra, sebelumnya para oknum itu diberi keleluasaan untuk menggunakan lahan depan toko untuk dijadikan parkiran.

"Dulu sempat kita kasih, tapi nanti kalau toko tutup. Kan saya tidak tinggal di sini. Pulang pi di rumah terserah mi kau mau parkir atau tidak," imbuhnya.

Hanya saja, kata Hendra, pada Jumat kemarin para oknum itu datang dan meminta agar toko segera ditutup.

"Tapi waktu itu dia pernah marah-marah, dia bilang, pulang mako, mau dijadikan lahan parkir ini, padahal belumpi pukul 19.00 Wita," tandasnya.

Menyinggung soal hasil parkir, Hendra mengaku selama ini keluarganya selaku pemilik toko tidak pernah diberi sepeser pun.

"Hasil parkir, tidak ada saya dapat. Murni dia ambil," bebernya.

Bahkan, kata Hendra, oknum tersebut menyewakan tempatnya kepada orang lain untuk dijadikan tempat jual baju. Nilainya puluhan juta rupiah.

"Dia juga sewakan untuk dijadikan tempat jual baju, kita tidak mau berurusan dengan dia," kuncinya.

Menurut informasi, kedua belah pihak telah dipertemukan dan dibuat suatu perjanjian. Ketika oknum tersebut kembali beraksi, maka akan dilaporkan pemilik toko ke Polisi.

Sementara itu, Kasat Reskrim Kompol Devi Sujana membenarkan pihaknya telah mengamankan oknum yang melakukan intimidasi tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan