Hasto Beber Intmidasi Penguasa ke Kader PDIP, Tatak Ujiyati: Ini Sih Hanya Presiden yang Bisa

  • Bagikan
Tangkapan layar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan Ganjar Presiden 2024, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto buka-bukan adanya intimidasi pada kader PDIP pada saat Pilpres 2024. Hal itu turut disoroti Pegiat Media Sosial, Tatak Ujiyati.

“Menggunakan instrumen aparatur negara untuk intimidasi. Menakut nakuti pejabat & aparat negara agar tidak membantu kandidat 01 & 03, dan/ agar memenangkan capres 02,” ujarnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (18/3/2024).

Tatak mengatakan hal tersebut hanya bisa dilakukan presiden. Tidak bisa sembarang orang.

“Ini sih hanya presiden yang bisa,” ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan intimidasi itu dilakukan tanpa rasa malu. Bagian dari intervensi penguasa pada Pilpres.

“Cawe-cawe tanpa rasa malu. Ngeri,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara di televisi swasta. Hasto buka-bukaan terkait intmidasi yang diterima kader PDIP dan pendukung nomor tiga, Ganjar-Mahfud.

Hasto pun membeberkan sejumlah bukti intimidasi yang dialami para kader PDIP hingga kepala desa oleh oknum TNI dan Polri. Salah seorang kader yang mengalami intimidasi adalah mantan Gubernur Bali I Wayan Koster. 
 
Menurutnya, Wayan Koster mendapat intimidasi ketika bergerak untuk memenangkan paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud. Setelah diintimidasi, ujar Hasto, Koster tetap mengkampanyekan Ganjar-Mahfud, yang membuat aparat mencari kesalahan Koster dan melaporkannya (pengaduan masyarakat) ke Polri.
 
Hasto juga menyebut, ada kepala desa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditekan oknum TNI dan Polri,  dalam bentuk kekerasan verbal.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan