FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya perempuan, laki-laki juga mengalami kekerasan. Kekerasan dalam rumah tangga juga dapat menimpa pihak suami.
Hal itu diungkap Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Dosen Ilmu Komunikasi Unesa Putri Aisyiyah Rachma Dewi menuturkan bahwa hal tersebut sangat mungkin terjadi.
"Ya sangat mungkin terjadi kekerasan dalam rumah tangga itu menimpa laki-laki,” tutur Putri Aisyiyah Rachma Dewi dikutip dari YouTube Kece Media by Unesa pada Rabu (20/3/2024).
Dia menyatakan, sekurang-kurangnya terdapat empat kekerasan yang dapat menimpa seseorang, khususnya di dalam rumah tangga.
"Kekerasan dalam rumah tangga itu kan tidak hanya fisik. Kekerasan psikologis, kekerasan materi atau ekonomi, kekerasan seksual, dan kekerasan fisik,” jelas Putri Aisyiyah Rachma Dewi pengajar kelahiran Surabaya itu.
Menurut dia, untuk laki-laki, salah satu yang berpotensi adalah mendapatkan kekerasan psikologis. Misal ketika laki-laki itu selalu mendapatkan celaan, kemudian mendapatkan pelecehan verbal masih terjadi.
”Kita tidak dapat meremehkan begitu saja, apalagi mengabaikan kekerasan yang menimpa laki-laki,” papar Putri Aisyiyah Rachma Dewi.
Dikutip dari ijrs.or.id pada Rabu (20/3), berdasar survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) yang melibatkan 62.224 responden, 1 dari 10 laki-laki pernah mengalami pelecehan. Meskipun jumlahnya sedikit, bukan berarti hal ini dapat begitu saja disisihkan.
”Meskipun secara jumlah kuantitas bisa jadi memang laki-laki yang melaporkan itu sedikit. Karena ada beban bagi laki-laki ketika dia melaporkan,” ungkap Putri Aisyiyah Rachma Dewi, penulis buku Literasi Media: Sketsa Khalayak di Hadapan Media tersebut.
Menurut Dewi, bungkamnya suara laki-laki itu berpotensi pada meningkatnya risiko bunuh diri.
"Angka bunuh diri itu lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Karena memang sistem masyarakat kita itu tidak membiarkan laki-laki berbagi apa yang dia rasakan di dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Dewi. (bs-sam/fajar)