Politisi Golkar ini mengklaim, telah menjelaskan maksudnya dalam Grup WA. JRM juga memberikan pemahaman kepada orang yang keberatan itu melalui obrolan pribadi agar mengerti.
Menurut JRM, orang tersebut sudah paham, dan ia menganggap sudah clear.
"Tapi jujur saya juga kaget percakapan yang kami lakukan dalam group terbatas yang kita sama-sama ketahui bahwa group WA adalah percakapan terbatas yang tidak masuk ranah UU ITE. Berbeda dengan FB, X, atau IG. WhatsApp dianggap sebagai group privat," terangnya.
Kendati begitu, JRM tetap tak ingin memperpanjang persoalan ini. Makanya lewat hak jawabnya, ia memberikan permohonan maaf secara terbuka.
"Dalam menyambut bulan suci Ramadan dan menyambut Paskah, saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kehilafan saya yang membuat saudara dan orang tua saya kaum muslim memunculkan amarah pada saya. Harapan saya semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua," harapnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan umat beragama, karena apapun alasannya masih bayak tugas dan tanggung jawab untuk membangun kebersamaan.
"Dan saya pribadi masih banyak tugas dan tanggung jawab saya untuk menyelesaikan janji politik saya hingga berakhir di tahun ini. Semoga janji politik saya untuk memperjuangkan masih beberapa rumah ibadah termasuk masjid akan saya tuntaskan," jelasnya.
"Akhir kata selamat menjalankan bulan Suci Ramadan bagi seluruh saudara-saudaraku dan orang tuaku yang beragama muslim. Dan Selamat menjalankan ibadah puasa 40 hari menyambut Paskah bagi umat Kristiani semoga damai sejahtera, selalu bagi kita semua," kuncinya.