FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut masyarakat memilih calon tertentu karena Bantuan Sosial (Bansos). Hal itu disepakati Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Itu diungkapkan Ketua DPP PKD Mardani Ali Sera. Ia mengungkapkan memang ada temuan rakyat memilih karena Bansos.
“Wajar jika KPK turun tangan, melihat banyak temuan: rakyat memilih calon karena bansos,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Kamis (21/3/2024).
Karenanya, kata Mardani. Ttak heran jika sejumlah pengamat mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebagai Pemilu paling amburadul.
“Sehingga pengamat mengatakan pemilu 2024 sebagai pemilu paling Amburadul,” ujarnya.
Di sisi lain, Mardani mengaku setuju dengan KPK. Jika ke depannya tidak boleh ada penyaluran Bansos sebelum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Terimakasih @KPK_RI, saya sangat setuju usulan ini. KPK: Jangan Ada Penyaluran Bansos Sebelum Pilkada,” ucapnya.
Diketahui, pernyataan adanya masyarakat yang memilih calon tertentu karena Bansos diungkapkan juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri. Berdasarkan pada kajian pihaknya.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut kajian itu dimasukkan dalam monitoring center pervention (MCP) 2024.
Menurut Alex, kajian yang dibuat KPK menyebutkan masyarakat lebih cenderung memilih calon yang memberikannya uang atau barang. Dia bakal pernah mendapatkan aduan langsung karyawannya di rumah.
“Saya dengar dari orang yang bekerja di rumah saya, tetangga-tetangga. Cerita kemarin dapat amplop sampai lima, empat, enam, dijumlahkan Rp 1 juta lebih satu orang,” ucap Alex.
(Arya/Fajar)