FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud menggugat kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Mahkamah Konsitusi (MK).
Kritikus Faizal Assegaf mengatakan itu menjadi perbincangan serius saat ini. Menariknya, kata dia, pelan-pelan Prabowo terkesan bermain mata dengan kelompok oposisi.
“Alasannya, kedua pihak pernah dua kali dicurangi di Pilpres 2014 dan 2019. Dan di Pilpres 2024, Prabowo terpaksa menjebak Jokowi,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Jumat (22/3/2024).
Ia mengatakan kubu Peabowo memang
agresif mendorong kubu 01 dan 03 menggugat hasil Pilpres di MK. Seolah menggiring bola panas bagi Gibran.
“Terlepas dari sisi paling sensitif tersebut, bila sidang di MK digelar: Jokowi, Gibran, Iriana, Kaesang dan Paman Usman, diprediksi akan menjadi sasaran. Jokowi dan keluarga intinya berada dalam tekanan aneka tuntutan,” ucapnya.
Nantinya, Faizal melanjutkan, kebijakan yang diduga sebagai instrumen politik, bakal dibongkar. Itu akan memberi kekhawatiran bagi Jokowi dan berpotensi mendiskualifikasi Gibran.
“Terlebih pasca pengumuman hasil Pilpres di KPU, secara cepat Nasdem, PKS dan PKB beri sinyal kuat mendukung Prabowo. Tapi di balik panggung, penolakan atas posisi Gibran sebagai Wapres terus dihembuskan,” ujarnya.
Kini, ia bilang akur politik sedang berproses pada strategis rekonsiliasi. Tapi menurutnya, hal itu bisa terwujud bila Prabowo punya sikap tegas tidak berada dalam bayang-bayang Jokowi.