Minim Figur
Pakar politik Universitas Hasanuddin Prof Sukri Tamma juga menilai tidak lolosnya PPP ke Parlementary Threshold tidak hanya dipengaruhi satu aspek. Meski menjadi pertanyaan, tetapi kenyataannya banyak hal yang mempengaruhi.
Salah satunya, meningkatnya angka ambang batas Parlementary Threshold dari 2,5 menjadi 4 persen. Padahal, di kabupaten kota banyak kadernya yang duduk. Bahkan di DPRD Sulsel, mereka mengunci kursi wakil ketua.
"Di provinsi dan kabupaten/kota kan banyak kader PPP yang lolos. Di Sulsel PPP cukup kuat," ujarnya.
Dia juga mengatakan, faktor lain yang diduga membuat PPP gagal ke PT adalah kefiguran. Dalam hal ini, daya saing kandidat melemah karena figur potensial menjadi rebutan partai lain yang punya peluang lebih besar.
"Tiga pemilu terakhir perolehan PPP tidak pernah lebih dari 5 persen. Jadi tidak begitu dilirik figur yang punya potensi bagus. Karena Golkar, Nasdem, atau Gerindra menawarkan hal bagus,” tuturnya.
Belum Menyerah
Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Amir Uskara mengatakan, pengumuman KPU baru-baru ini adalah rekapitulasi hasil Pemilu (Pilpres). Sedangkan, untuk partai yang lolos Presidensial Threshold beserta anggota legislatif yang lolos ke Senayan masih berproses.
"Kalau PPP yang tidak lolos itu kan belum diumumkan, kemarin yang diumumkan KPU itu kan hasil rekapitulasi pemilu. Kalau persoalan partai yang lolos, siapa caleg yang terpilih kan masih menunggu MK," ujar Amir Uskara saat ditemui di kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 21 Maret.