Partai Pengusung Anies Kursinya Bertambah Signifikan, Demokrat yang Mengusung Prabowo Kehilangan 10 Kursi

  • Bagikan
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Efek ekor jas pengusungan presiden oleh partai politik ternyata turut berpengaruh terhadap efek elektoral parpol. Terutama bagi partai pengusung Anies.

Tampak tiga partai pengusung Anies semuanya mengalami kenaikan jumlah kursi DPR RI. Dua di antaranya malah naik signifikan. PKB misalnya, sebelumnya pada Pemilu 2019 hanya meraih 58 kursi, tahun ini meraih 68 kursi yang berarti bertambah 10 kursi.

Demikian halnya dengan NasDem, pada Pemilu 2019 hanya meraih 59 kursi, tahun ini juga bertambah signifikan 10 kursi menjadi 69. Sementara PKS yang pada Pemilu sebelumnya hanya meraup 50 kursi kini bertambah tiga kursi menjadi 53.

Hal itu diungkap salah satu pegiat media sosial yang juga loyalis Anies Baswedan, Yoga, melalui akunnya di aplikasi X (twitter) @pakaipeci.

"PKB nambah 10 kursi =68, Nasdem nambah 10 kursi =69, PKS nambah 3 kursi =53, Golkar nambah 17 kursi =102,
Gerindra nambah 8 kursi =86, PAN nambah 4 kursi =48, Demokrat hilang 10 kursi =44, PDIP hilang 18 kursi =110,
PPP hilang 19 kursi =0," beber Yoga, dikutip Jumat (22/3/2024).

Yoga juga menilai, dua partai yang dulunya lolos ambang batas mengalami kemunduran dalam Pemilu kali ini. Masing-masing Partai Demokrat yang mengusung Prabowo dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusung Ganjar Pranowo. "Demokrat rugi, PPP mati," tambah Yoga.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif alias Pileg 2024. Hasilnya, sebanyak 8 dari 18 partai politik lolos ke Senayan karena memperoleh suara lebih dari ambang batas parlemen yang sebesar 4%.

Adapun total suara sah dalam Pileg 2024 mencapai 151.796.631 suara. PDIP meraih suara terbanyak dengan raihan 25.387.279 suara atau setara 16,72% dari total surat suara sah.

Posisi kedua ditempati Golkar yang mendulang 23.208.654 suara, sedangkan posisi ketiga diisi oleh Partai Gerindra yang meraih 20.071.708 suara.

Komposisi partai politik yang lolos ke parlemen dalam pemilu tahun ini tidak jauh berbeda dengan hasil Pemilu 2019. Dari sembilan partai yang lolos saat itu, kini ada satu partai yang tersingkir, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Partai berlogo Ka’bah itu hanya mengantongi 5.878.777 suara atau setara 3,87% dari total surat suara sah. Jumlah ini kurang dari syarat minimal partai bisa lolos parlemen seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Selain PPP, partai lain yang sempat digadang lolos ke Senayan adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namun, hasil rekapitulasi KPU menunjukkan bahwa partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep tersebut hanya mengantongi 2,81% suara. (bs-sam/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan