FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat terhadap seorang buzzer wanita telah dilaporkan ke pihak kepolisian pada Januari 2024 lalu.
Hanya saja tertunda diproses dengan alasan adanya pemilihan umum.
Loyalis Ganjar Pranowo, Chusnul Chotimah pun memberikan sentilan nenohok.
“Sudah dilaporkan sejak Januari, ditunda Karena nyaleg? Betulkah seperti ini pak @ListyoSigitP?,” kata Chusnul Chotimah, dalam akun X, Rabu, (27/3/2024).
Chusnul Chotimah lalu membandingkan dengan kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Kenapa kasus Ahok dulu juga tidak ditunda padahal dia ikut Pilgub DKI? Kenapa hukum tebang pilih? @jokowi,” ujarnya.
Dia juga menyentil PSI yang membiarkan kadernya tersebut ikut nyaleg di Pemilu 2024 ini.
“Dan buat @psi_id, kader seperti ini kok dibiarkan nyaleg dan nggak dinonaktifkan, mana yang katanya partai pembela dan pelindung perempuan? Miris ternyata kalian lebih parah,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Anthony Norman Lianto dilaporkan oleh korban berinsial W (29) pada 10 Januari lalu.
W mengaku mengalami kekerasan seksual usai dipaksa ke rumah Norman dan dikunci di kamarnya.
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/135/I/2024/SPKT Polda Metro Jaya.
WS melapor dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 juncto Pasal 6 dan atau Pasal 285 KUHP. (selfi/fajar)