Adnan, Indah hingga Fatmawati Dinilai Paling Ideal Dampingi Andi Sudirman di Pilgub Sulsel

  • Bagikan
Indah Putri Indriani, Adnan Purichta Ichsan dan Fatmawati Rusdi

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pertemuan Andi Amran Sulaiman (AAS) dengan dua petinggi partai politik Nasdem dan Golkar memunculkan wacana calon pendamping adiknya Andi Sudirman Sulaiman (ASS) di Pilgub Sulsel.

Terkait kendaraan politiknya, AAS mendekati dua parpol besar di Sulsel, Nasdem dan Golkar.

Posisi Nasdem yang mendapatkan 17 kursi DPRD Sulsel membuat partai ini memiliki daya tawar paling tinggi untuk Pilgub 2024. Sebab Nasdem bisa mengusung sendiri, baik calon gubernur maupun wakil gubernur tanpa harus koalisi.

Fatmawati Rusdi adalah figur yang kuat. Dia caleg peraih suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Sulsel I. Apabila berpasangan dengan mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, paket ini sangat kuat.

Selain didukung kekuatan partai, juga punya sokongan dana besar.

ASS juga berpeluang berpaket dengan figur Golkar. Paling ideal adalah Andi Sudirman dipaketkan dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Kedua kepala daerah ini punya basis kuat di wilayahnya masing-masing.

Adnan menguasai basis di Gowa, Takalar, dan Makassar. Ketiga wilayah ini memiliki daftar pemilih tetap (DPT) cukup besar, mendekati dua juta pemilih.

Sementara Indah, akan menguasai wilayah Luwu Raya. Jika dipaketkan dengan Andi Sudirman yang punya basis suara di Bone, tentu akan menjadi kekuatan besar.

Saat dikonfirmasi terkait pertemuan tersebut, Rusdi Masse (RMS) menyebut itu hanya silaturahmi biasa. Namun, ditanya soal potensi Nasdem berkolaborasi di Pilgub, anggota DPR RI itu menjawab bahwa partai terbuka.

"Nasdem itu terbuka. Siapa pun boleh. Mau orang pernah keluar dari Nasdem, mau masuk lagi, boleh. Cuma tidak tahu dicalonkan atau tidak," katanya kepada wartawan.

Jelasnya kata dia, untuk saat ini, partainya akan memprioritaskan kader untuk Pilgub. Namun, RMS juga menyebut bahwa kondisinya masih dinamis.

Namun, ia menekankan bahwa penentuan calon gubernur Sulsel itu ada pada dirinya, bukan DPP. Apalagi Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh disebut tak pernah mengarahkan.

"Pak Surya tidak mengarahkan. Saya yang mengusulkan. Kan saya ketuanya Sulsel," jelasnya.

Mantan Bupati Sidrap itu juga mengatakan bahwa di hatinya sudah ada nama untuk Pilgub. Bahkan kata dia, itu sudah pernah di komunikasikan sebelum pemilu.

Namun, ia masih enggan membeberkan nama tersebut. RMS hanya mengatakan bahwa yang dihatinya itu hanya satu nama.

"Sudah ada dihati saya. Belum bisa dipublis. Tak pernah saya dua nama. Selalu satu," bebernya.

Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) A Ali Armunanto, menilai pertemuan kedua tokoh ini jelas akan menjadi sinyal signifikan untuk peta politik ke depannya.

"Karena kita sama-sama tahu kondisisnya. Siapa kedua tokoh ini," ujar Ali.

Di tambah lagi kata dia, ada pernyataan dari Gerindra yang mengatakan belum pasti mencalonkan A Sudirman Sulaiman (ASS) di Pilgub karena masih berharap dari internal partai sendiri.

Sehingga, tentu bertemunya RMS dengan AAS itu bisa mempertebal keyakinan atau menambah kepastian bahwa ASS tetap bisa melaju di Pilgub nanti.

Jika kolaborasi itu deal, maka yang potensi dipaketkan kata Ali adalah ASS-Fatwamati Rusdi. Sebab RMS sudah bukan level lagi menjadi wakil ASS dengan kiprahnya selama ini dan prestasi yang diraihnya.

Levelnya bertarung di gubernur. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi elektabilitas calon gubernur masih belum memungkinkan.

"Maka kemungkinan besar saya menduga kemungkinan besar Fatmawati Rusdi (istri RMS) yang akan didorong sebagai 02," katanya.

Meskipun keduanya berbeda koalisi di Pilpres, keduanya potensi untuk bersama. Sebab konteksnya atau arenanya sudah berbeda.

"Suasana kebatinannya berbeda karena pasca pileg pilpres ini kondisi sudah sangat mencair. Jadi orang kemudian kembali melihat potensi membangun aliansi-aliansi politik yang bisa digunakan untuk bertarung," katanya.(*/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan