Danny Pomanto Lirik Figur Perempuan di Pilgub Sulsel 2024, Siapa?

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, bersama Pj Sekda Makassar, Firman Pagarra. (Foto: Instagram @immank80nk)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Danny Pomanto yang digadang-gadang maju di Pilgub Sulsel 2024 kembali melirik tokoh perempuan untuk mendampinginya. 

Politisi berdarah Gorontalo ini sempat mengakui bahwa hokinya berpasangan dengan figur perempuan. 

Pada Pilwali 2018 silam, Danny Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) sempat berpasangan. Namun gagal karena KPU Kota Makassar mendiskualifikasi. Namun pasangan Danny-Fatma sukses di Pilwali 2020.

“Oh iya. Saya punya tiga anak perempuan. Istri pasti perempuan. Pernah pasangan politik perempuan. Ada yang gagal, ada yang berhasil. Kan dulu waktu Indira Mulyasari kan kita gagal, dengan Ibu Fatma sangat berhasil,” tutur Danny, Sabtu, (30/3/2024).

Diketahui, empat figur perempuan masuk bursa Pilgub Sulsel, diantaranya Indah Putri Indrayani (Bupati Luwu Utara), mantan Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi.

Ada juga istri mantan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Liestiaty F. Nurdin. Terakhir ada nama istri mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, Aliyah Mustika Ilham.

Danny sempat digadang-gadang berpasangan dengan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Saat ditanya terkait itu, Danny menyebut figur perempuan mewakili gender secara politik.

“Ya, saya kira perempuan mewakili gender secara politik. Positioning perempuan sangat strategis,” tambah Dosen Arsitek Unhas ini.

Selain itu, paket pasangan antara Danny dan Fatma di Pilwalkot Makassar lalu bisa kembali berulang di Pilgub Sulsel. 

Bahkan dia mengakui, sempat bertemu dengan Fatmawati Rusdi di kediamannya di Jalan Amirullah dua pekan lalu.

“Dua Minggu lalu ibu Fatma disini. Kita cerita-cerita disini. Tapi kan tidak ada yang dapat beritanya toh. Kita bicara-bicara disini. Tidak ji, memang silaturahmi ji,” ujarnya.

Meski demikian, dia menyampaikan, berdasarkan pengalamannya belum saatnya melakukan penjajakan untuk figur yang akan digandeng. Karenanya kata dia, itu urusan partai.

“Biasanya kalau kita jajaki sekarang, itu tidak terlalu efektif. Karena toh akhirnya nanti partai pendukung yang akan menyampaikan itu. Jadi biar porsi partai pendukung tentang kawin-mawin pasangan ini, itu biasanya otoritas partai,” ujar pria tiga anak ini. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan