Ketupat Jadi Ikon Hari Raya Idulfitri, Sejarahnya Bikin Terkesima

  • Bagikan
Ketupat Lebaran

FAJAR.CO.ID -- Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah sebentar lagi akan dirayakan umat Islam di seluruh dunia. Tahun ini, perayaan hampir pasti dilaksanakan bersamaan di seluruh penjuru dunia yakni 10 April 2024.

Pasalnya, khusus di Indonesia, hasil perhitungan menunjukkan bahwa hilal pada Magrib, 9 April 2024, telah cukup tinggi yakni mencapai 6 derajat.

Hal menarik, di Indonesia ada penganan khusus menyambut hari raya idulfitri, yakni ketupat. Menurut H.J de Graaf, ketupat menjadi lambang perayaan Hari Raya Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah pada abad ke-15.

Bungkus ketupat yang terbuat dari janur (daun kelapa yang masih muda) digunakan untuk mencerminkan identitas masyarakat pesisir yang banyak dihuni oleh pohon kelapa atau nyiur.

Masyarakat pesisir yang terkenal dengan makanan khas yang dibungkus dengan janur mendorong Sunan Kalijaga untuk menggunakan ketupat sebagai alat untuk menyebarkan Islam.

Penggunaan ketupat semakin dikenal di kalangan umat Islam ketika Sunan Kalijaga menjadikannya sebagai simbol perayaan lebaran ketupat.

Perayaan ini dilakukan pada tanggal 8 Syawal, sepekan setelah Idul Fitri dan setelah umat berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal.

Di kalangan masyarakat pesisir dan agraris, ketupat telah menjadi makanan khas yang disajikan saat petani mengadakan tradisi selametan untuk memuliakan "Dewi Kemakmuran" yang dikenal sebagai Dewi Sri.

Dewi Sri merupakan sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat agraris, dan penghormatannya telah ada sejak zaman kerajaan kuno seperti Majapahit dan Padjajaran.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan
Exit mobile version