FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ramadan masih menyisakan sepekan lebih, kelompok remaja di kota Makassar semakin abai dengan imbauan Polisi mengenai konvoi di jalan raya.
Tidak kapok sekalipun ratusan kendaraan telah diamankan akibat aksi konvoi sepanjang Ramadan, mereka tetap turun ke jalan dan menciptakan kemacetan parah.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan sejauh ini pihaknya telah mempelajari aksi dari kelompok remaja tersebut.
Hal itu diungkapkan Ngajib saat ditemui di Mapolrestabes Makassar, Senin (1/4/2024).
"Yang saya dapatkan selama ini, alasan mereka itu bagi takjil, bagi buka puasa," Ngajib memulai ceritanya.
Hanya saja, kata Ngajib, para remaja itu hanya membawa takjil dengan jumlah yang sedikit.
"Tapi yang mereka bawa itu sedikit sekali, kurang lebih 10 bungkus tapi yang ikut itu sampai 100, 200, dan 300 orang," ungkapnya.
Tambahnya, karena konvoi itu merupakan aksi yang menggangu ketertiban umum, ia dengan tegas memberikan ultimatum.
"Konvoi inilah yang mengganggu ketertiban umum, sehingga saya larang karena melanggar aturan," tegasnya.
Ngajib tidak menampik berbagi takjil dan menu buka puasa merupakan hal yang bermanfaat.
"Bagi takjil dan buka puasa, itu sesuatu yang bermanfaat, sesuatu yang baik dan itu menjadi ibadah," bebernya.
Namun, menurutnya ibadah tersebut tidak harus dikotori dengan pelanggaran yang mengundang doa buruk dari orang lain.
"Jangan sampai perbuatan baik itu dikotori dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anak-anak ini," kuncinya.
kelompok remaja dengan kostum putih dan hitam terlihat menguasai beberapa titik di kota, Minggu (31/3/2024) kemarin.
Meskipun terdapat kelompok remaja yang menggunakan helm, namun beberapa lainnya tetap dengan aksinya yang meresahkan.
Bahkan, dalam video yang viral di Instagram, warganet mengaku sulit membedakan antara bakti sosial (baksos) dengan pengantar jenazah.
Bagaimana tidak, mereka menggunakan knalpot brong dan terlihat ugal-ugalan. Meskipun, mereka membawa satu kantong takjil yang bakal dibagikan.
"Baksos buka puasa tapi seperti gayanya pengantar jenazah, tanpa helm, ugal-ugalan, dan bikin macet di jalan Gunung Bawakaraeng Makassar, Minggu, 31 Maret 2024," tertulis pada akun Instagram @makassarinfoku.
(Muhsin/fajar)