Beri Masukan ke Menteri Nadiem Soal Pramuka, Irjen Krishna Murti: Hidup Itu Kadang Butuh Dipaksa

  • Bagikan
Irjen Krishna Murti

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti ikut bersuara mengenai kebijakan Nadiem Makarim yang menjadikan aturan Pramuka jadi sukarela.

Merespons hal tersebut, Krishna memberikan masukan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi itu.

"Siapapun para pengambil kebijakan. Pengalaman hidup saya, salah satu momen pembangunan karakter terbaik dalam hidup saya adalah saat saya bergabung jadi Pramuka," ujar Krishna dikutip pada unggahan akun Instagram pribadinya @krishnamurti_bd91 (3/4/2024).

Blak-blakan, Krishna bercerita, dirinya sejak SD, SMP, SMA hingga Akpol, masih belajar kepramukaan.

"Di Pramuka, saya belajar disiplin, belajar kerjasama, belajar penghormatan," sebutnya.

Lanjut Krishna, dalam Pramuka juga didapatkan pelajaran tentang kegembiraan.

"Yang terpenting saya juga belajar kegembiraan. Jaman itu, adalah jaman dimana game elektronik belum menyebar massive," ungkapnya.

Krishna menyebut, kala itu zaman media sosial belum sedahsyat sekarang. Masih disibukkan dalam permainan kegembiraan.

"Sehingga tidak sempat untuk nongkrong-nongkrong, tidak tertarik untuk tawuran, dan lebih memilih menggunakan waktu luang untuk lelah dengan kegiatan ketrampilan," tukasnya.

Dijelaskan Krishna, jika pramuka tidak lagi wajib, maka dapat diartikan suka rela.

Krishna melihat, anak-anak tidak bisa diajak sukarela, mereka akan lebih rela menghabiskan waktunya untuk bertiktok ria daripada belajar.

"Hidup itu kadang butuh dipaksa, seperti kita belajar salat waktu kecil, butuh paksaan dari orang tua dan pada waktunya kita sadar bahwa salat adalah kewajiban," bebernya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan