FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Kemendikbud-Ristek batalkan tiga calon Rektor UNM terpilih. Proses pemilihan ulang akan digelar besok, Kamis, 4 April.
Hal ini ditegaskan Ketua Panitia Pilrek UNM Prof Hamsu Abdul Gani. Kata dia, pada dasarnya tidak ada prosedur yang keliru selama tahapan Pilrek berlangsung.
Hanya saja, ada laporan yang dilayangkan salah satu kandidat Prof Ichsan Ali kepada kementerian, yang menilai adanya kecurangan di balik proses pilrek.
Itu sebabnya, kementerian menginstruksikan beberapa tahapan dilakukan ulang. Salah satunya, pemaparan visi-misi UNM harus dilakukan kembali, kemudian diikuti dengan proses tahapan yang lain setelahnya. Termasuk pemilihan tahap pertama untuk menentukan kandidat tiga besar.
"Tadi sudah rapat senat. Setelah itu, lanjut pemilihan,” ujarnya kepada awak media, Selasa, 2 April.
Lebih lanjut Direktur Pasca Sarjana UNM itu menegaskan, dalam proses pemaparan visi-misi, semua calon diilibatkan kembali. Sehingga, semua kandidat juga punya peluang yang sama.
”Iya, semua calon ikut, kelimanya tetap (memaparkan visi-misi) seperti yang lalu,” imbuhnya.
Hamsu menyampaikan, proses ini diulang bukan karena cacat prosedur. Akan tetapi, kementerian meminta agar tidak ada gejolak dan harmonisasi di internal UNM tetap terjaga.
”Alasan kementerian demi harmonisasi di internal UNM. Kementerian bilang, mereka menyayangi UNM," terangnya.
Untuk jadwal pemaparan visi-misi ulang bakal dilakukan hari ini, Rabu, 3 April, pukul 09.00 Wita di Ballroom Teater, Lantai 3 Menara Phinisi UNM. Kemudian, pemilihan ulang dilakukan sehari setelahnya.
”Besok (hari ini, red) pemaparan visi-misi ulang. Jadi hari Kamis itu penentuan tiga besar lagi. Pemilihan tahap pertama lagi,” jelasnya.
Kemudian, dia memberi penegasan dalam surat kementerian menyatakan, semua unsur panitia sudah dijalankan dengan baik.
”Tetapi karena ada aduan, demi harmonisasi UNM, panitia mengadakan agenda visi-misi sebelum dilanjutkan lagi.
Tidak ada yang keliru," tegasnya.
Sementara Rektor UNM Prof Husain Syam (PHS) menegaskan kementerian memang meminta senat untuk menggelar rapat kembali membahas persoalan ini. Itu sebabnya, senat melakukan rapat siang tadi, Selasa, 2 April.
"Kementerian menurunkan surat, sudah disampaikan kepada ketua senat. Makanya hari Selasa dilakukan rapat senat untuk membahas kelanjutan pemilihan rektor ini,” kata dia.
Kemudian rektor dua periode itu menegaskan, dia tidak mau ambil pusing siapa saja yang akan terpilih nantinya. Dia tidak mau ikut campur mengenai hal itu.
”Kalau saya, siapa saja yang mendapat amanah senat, ya itu saja. Tidak ada itu mau campur lebih jauh, biarkan saja berjalan. Kan sudah ada juga panitianya, jadi biarkan itu ranah panitia,” jelasnya.
PHS juga sebelumnya sudah menegaskan, calon rektor UNM harus punya gagasan yang lebih maju dari dirinya. Sebab kata dia, jika hanya ingin membawa UNM di level yang sama, maka sebaiknya tidak usah ambil bagian dalam Pilrek ini.
Sementara Prof Ichsan Ali mengambil langkah gugatan ke kementerian karena perolehan suara di internal senat diduga tidak berjalan natural.
”Dalam pemilihan tersebut, saya lihat hasilnya kenapa jomplang begini. Ada yang dapat 51 suara. Bahkan saya yang mengikuti pak rektor sudah sekian tahun hanya dapat tiga suara,” buka dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, dari lima kandidat yang ada, tiga diantaranya wakil rektor. Sementara dua lainnya, satu mantan wakil rektor dan satu lagi dekan. Ini dianggap janggal, sebab wakil rektor seharusnya bisa mengetahui lebih dalam mengenai kondisi senat.
Sehingga, imi dianggap sebagai sebuah kegagalan bagi rektor saat ini, Prof Husain Syam. Bahkan dia menduga, ada campur tangan lain dalam proses pemilihan rektor tahap pertama di internal senat. (wid/dir)