FAJAR.CO.ID, MALUKU TENGAH -- Perbuatan tak terpuji kembali dipertontonkan legislator. Kali ini, peristiwa terjadi di DPRD Maluku Tengah. Beberapa legislator di sana memecahkan kaca pintu kantornya gara-gara THR belum dicairkan.
Video peristiwa itu kini viral di media sosial. Tampak dua anggota dewan melemparkan batu ke pintu kantornya yang terbuat dari kaca. Dan, duaaarrrrr! kaca pintu pun pecah berhamburan.
Hal itu dilakukan dua anggota DPRD Maluku Tengah (Malteng), Muhamad Jen Marasabessy dan Faisal Tawainela.
Video itu diposting sejumlah pegiat media sosial di X (twitter). Salah satunya dari akun @AiraNtieReal.
"Anggota DPR, entah itu pusat atau daerah semstinya adlh representasi dr sosok yg bijak sabar dan jauh dari sikap arogan apalagi brutal. Jadi ini wakil rakyat bukan ya? Di bawah sana brp juta rakyat yg lebih kebingungan,jangankan mikir yg lain, makan aja susah," tulis @AiraNtieReal, sembari membagikan video.
Untuk diketahui, perusakan kantor DPRD tersebut bermula dari Faisal Tawainela yang menanyakan anggaran dana pokok pikiran (pokir) ke Wakil Ketua I DPRD, Herry Men Carl Haurissa.
Namun Haurissa menjawab tidak ada dana.
Mereka juga menyebut para pimpinan di DPRD Maluku Tengah tidak adil dalam proses pencairan THR.
Di sisi lain, Muhamad Jen Marasabessy berkoordinasi dengan Sekretaris Dewan (Sekwan).
Sekwan justru mengatakan dana tersebut ada.
Hanya saja dana tersebut masih menunggu waktu untuk disalurkan.
Namun pada pukul 12.00 WIT, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan.
Muhamad Jen Marasabessy pun blak-blakan atas perilakunya memecahkan pintu kaca DPRD Malteng karena THR dan dana pokok pikiran (pokir) belum cair.
"Yang perlu saya tegaskan di sini, bulan tinggal beberapa hari ke depan, kita sudah masuk suasana Lebaran," kaa Jen.
"Kita masih punya kebutuhan-kebutuhan yang lain, belum lagi kita masih punya kebutuhan keluarga atau konstituen," imbuh Jen.
Ia mengaku kesal karena telah mengutus satu anggota fraksi Partai Hanura membicarakan masalah tersebut dengan seorang pimpinan dewan, namun tidak direspons baik.
Muhamad Jen Marasabessy mengatakan, semua anggota DPRD Maluku Tengah mempunyai hak yang sama dalam hal THR.
"Mengapa mereka (pimpinan) tidak adil alias pilih kasih?" kata Jen.
Jen mengaku, saat berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Malteng, kader Partai Hanura ini mengaku, para pimpinan mengatakan belum ada uang untuk proses pembayaran THR.
"Ada anggota fraksi saya yang berkoordinasi dengan salah satu unsur pimpinan terkait dengan persoalan hak-hak anggota DPRD."
"Tapi (mereka) menyampaikan bahwa tidak ada uang di daerah ini," ungkapnya.
Sayang, ketika anggota fraksi berkoordinasi dengan Wakil Ketua Herry Men Carl Haurissa, namun jawabannya tidak ada uang.
"Lagi-lagi ada anggota fraksi saya yang berkoordinasi dengan seorang unsur pimpinan DPRD dekat dengan persoalan hak-hak anggota DPRD menyampaikan bahwa tidak ada uang di daerah ini," lanjut dia.
Menurutnya, semua anggota DPRD punya hak yang sama untuk mendapatkan fasilitas maupun tunjangan yang disediakan.
"Ini apa sebenarnya? Saya tegaskan, kita mempunyai hak yang sama sebagai anggota DPR."
"Cuma dalam aturan, harus ada pimpinan untuk mengkoordinir hak-hak anggota DPRD, dan dia mengatakan bahwa tidak ada uang," lanjut dia. (bs-sam/fajar)