FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, Muhammad Cholil Nafis, angkat bicara terkait ceramah kontroversial yang disampaikan oleh pendeta Gilbert Lumoindong.
Cholil bereaksi karena tidak sedikit yang mengatakan bahwa ceramah tersebut terkesan menistakan agama Islam.
Cholil menyoroti kapasitas Gilbert dalam memberikan ceramah, dengan mengajukan pertanyaan apakah ceramah itu disampaikan dengan maksud bercanda atau serius.
"Mau bercanda atau serius ini?," ujar Cholil dalam keterangannya di aplikasi X @cholilnafis (15/4/2024).
Ditegaskan Cholil, jika Gilbert serius, maka ia pastikan bahwa apa yang dikatakannya merupakan sesuatu yang keliru.
"Kalau bercanda tak lucu tapi kalau serius pasti keliru," tukasnya.
Dalam penjelasannya, Cholil menjelaskan bahwa zakat dalam agama Islam memiliki variasi.
Ada yang 2,5 persen, ada yang 5 persen, bahkan ada yang 10 persen tergantung jenis zakatnya.
"Zakat itu ada yang 2,5 persen ada yang 5 persen, bahkan ada 10 persen, tergantung jenis zakatnya," sebutnya.
Menurut Cholil, membandingkan ajaran agama sembari merendahkan merupakan sesuatu yang tidak layak diucapkan.
"Intinya membandingkan ajaran agama sambil merendahkan itu tak layak diucapkan," imbuhnya.
Cholil juga menyoroti potensi dampak negatif dari ceramah seperti itu, khususnya dalam hal perpecahan dan kerukunan umat beragama.
"Ini bisa bikin gara-gara memecah kerukunan umat," tandasnya.
Sebelumnya, viral video ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong dalam sebuah acara di gereja.