FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kakak Jumiati yang sebelumnya ditulis J (35), bernama Kasmi (42), membantah pernyataan Hengky (43) yang menyebut istrinya memiliki hubungan gelap dengan lelaki lain.
Seperti diketahui, saat ditangkap Unit Jatanras Polrestabes Makassar, Hengky mengaku geram lantaran istrinya emoh mengaku bertemu dengan mantan pacarnya.
Oleh karena istrinya tidak mengaku, Hengky dengan membabi buta menganiaya istrinya hingga meregang nyawa.
Ditegaskan Kasmi, adiknya merupakan sosok istri yang setia. Bagaimana tidak, meskipun mendapatkan perlakuan kasar, ia tetap bertahan mendampingi suaminya.
"Tidak (selingkuh), bisanya itu lari (bersama laki-laki lain). Dia orang setia dan sayang sama anaknya," ujar Kasmi saat ditemui di Jalan Kandea, Kecamatan Bontoala, Selasa (16/4/2024).
Sambil mengusap air matanya yang membasahi pipi, Kasmi juga menjelaskan terkait sosok yang dimaksud Hengky di lorong 1.
"Itu dibilang ada pacarnya di Lorong satu, siapa?, kita punya orang tua di Lorong satu (Jalan Rappocini). Dia sabar dan setia," tandasnya.
Kasmi bilang, jika Jumiati mendapatkan kekerasan dari suami, ia selalu datang ke rumahnya. Menginap hingga pikirannya kembali tenang.
"Dia kalau sudah dipukul langsung datang ke rumahku, namun tidak pernah cerita. Datang saja bermalam, tinggal. Tidak pernah memperlihatkan luka-lukanya," sebutnya.
Ditekankan Kasmi, saat Jumiati datang ke rumahnya dan tinggal dalam jangka waktu cukup lama, ia sedang bertengkar dengan suaminya.
"Kalau datang ke rumah berarti bertengkar dengan suaminya. Kita tau cuma ituji," ungkapnya.
Kasmi menuturkan, dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan Jumiati pada 2017 lalu. Hingga pada Minggu kemarin, tulang belulang Jumiati ditemukan di rumahnya.
"Saya terakhir komunikasi (dengan almarhum) pada tahun 2017," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Hengky membeberkan alasan dibalik aksi bejatnya membunuh perempuan yang telah memberikannya buah hati itu.
Hengky mengatakan, saat itu dirinya menaruh curiga sang istri bertemu dengan mantan pacarnya.
"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1," ujar Hengky saat ditangkap Polisi, Minggu kemarin.
Dijelaskan Hengky, ia sempat berusaha bertanya kepada istrinya, namun tidak memberikan jawaban.
"Saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," ucapnya.
Merasa kesal istrinya tidak mau mengaku, Hengky dengan emosi yang sudah tersulut akhirnya melayangkan pukulan.
"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut," sebutnya.
Karena sudah berlalu sekitar enam tahun, Hengky mengatakan tidak mengingat secara pasti kapan peristiwa tersebut.
"Saya lupa bulan berapa, kira-kira 2018," terangnya.
Setelah memastikan istrinya meninggal dunia, Hengky kemudian menimbunnya di belakang rumah menggunakan pasir.
"Saya taroh dibelakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor," bebernya.
Saat ditanyakan mengenai lobang tersebut, ia mengatakan itu telah ada sebelumnya dan menjadi kubangan.
"Sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang," bebernya.
Sebelum kembali digelandang oleh Polisi, Hengky mengaku memukul istrinya dengan menggunakan balok di bagian kepala.
"Saya juga pukul pakai (balok) kayu dibagian kepala, saya lupa berapa kali," tandasnya.
(Muhsin/fajar)