Konflik Timur Tengah Memanas, OJK Sebut Kondisi Keuangan Indonesia Terjaga

  • Bagikan

“Di pasar saham, nilai kepemilikan saham investor dari Timur Tengah tercatat sebesar Rp65,73 triliun, atau sekitar 2 persen dari total nilai kepemilikan saham investor non-residen,” terangnya

Kepemilikan LJK (pengendali) oleh investor di Timur Tengah, kata dia tercatat hanya di perbankan dengan asset share sebesar 0,1 persen dari total aset perbankan. Ke depan, buffer untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan di tengah potensi eskalasi konflik di Timur Tengah dinilai masih cukup memadai.

“Memeprtimbangkan kondisi tingkat permodalan yang tertinggi di Kawasan, risiko nilai tukar yang cukup terkendali yang terlihat dari Posisi Devisa Netto (PDN) Perbankan harian posisi awal April 2024 yang jauh di bawah threshold (1,67 persen dengan threshold 20 persen), serta likuiditas dalam mata uang rupiah dan valas yang masih ample,” bebernya

Namun demikian, OJK akan tetap mencermati perkembangan risiko pasar Lembaga Jasa Keuangan dan mencermati pembiayaan ke sektor-sektor yang memiliki exposure tinggi terkait konflik di Timur Tengah, termasuk mencermati kondisi individual LJK.

“OJK meminta LJK untuk senantiasa melakukan evaluasi terkait potensi dampak transmisi dari perkembangan perekonomian global dan domestik terhadap portofolio yang dimilikinya dan melakukan langkah mitigasi yang diperlukan,” tandasnya. (arya/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan