FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Sosial Muhammad Assaewad menyoroti polemik perubahan seragam sekolah. Menurutnya, banyak masalah di dunia pendidikan yang seharusnya menjadi perhatian pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Salah satunya maraknya kasus vandalisme atau kekerasan di sekolah hingga meningkatkan mutu pendidikan, moral dan etika baik siswa maupun tenaga pengajar.
"Menghilangkan “penyakit iseng” vandalisme, meningkatkan mutu pendidikan, moral dan etika di kalangan remaja dan anak-anak sekolah ini lebih penting daripada mikirin ganti seragam sekolah," cuit Assewad di X, dilansir pada Rabu (17/4/2024).
"Agar kalau mereka beranjak dewasa dia tidak berani dan malu jika melanggar etika," sambungnya.
Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim yang menetapkan aturan seragam sekolah baru untuk tahun 2024 menuai gelombang protes dari masyarakat.
Tak sedikit pihak bahkan menuntut penjelasan lebih lanjut dari Kemendikbud Ristek mengenai kebenaran aturan seragam baru tersebut dan mendesak Nadiem Makarim untuk mundur jika benar adanya kebijakan kontroversial ini.
Namun, Kemendikbud Ristek dengan tegas membantah rumor tersebut.
Kemendikbud Ristek menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan seragam sekolah setelah libur Lebaran 2024.
Dikutip dari akun Instagram resmi Kemendikbud, peraturan seragam sekolah saat ini masih mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 50 Tahun 2022.