Kehadiran Fary Francis diajang Singapore Maritime Week (SMW) untuk membangun jaringan dan menjajaki kerjasama kemaritiman, juga mendengar dan mendapatkan masukan terobosan dalam rangka penurunan biaya logistik.
“Mencari terobosan terkait isu mengenai bagaimana biaya logistik di Indonesia bisa diturunkan, sekarang 23 persen dari GDP. Kita berharap terobosan dari pelajaran yang kita ikuti, kita dengarkan dari para stakeholder maritim yang ada di seluruh dunia di Singapura ini bisa memberikan terobosan terobosan berkaitan dengan biaya logistik. Maka itu salah satu yang kami pelajari di sini adalah bagaimana kita mengembangkan pelabuhan dan kapal Roro sebagai salah satu alternatif yang bisa menurunkan biaya logistik,” ungkap Koordinator Staf Ahli Fraksi Gerindra DPR RI.
Kita tahu bahwa 10 persen bisa lebih hemat apabila kita berupaya menggunakan moda transportasi dari darat ke moda transportasi laut. Kita sudah melihat beberapa pelajaran dan sharing-sharing dari Singapura Maritim Week ini sehingga nanti kita minta strategis dan fasilitas kita, kita akan bangun bersama sama stakeholder pengusaha di pelabuhan dan juga perkapalan. Kami sementara diskusi dengan teman teman pengusaha, lanjut pria yang juga menjabat Komisaris Utama Asabri (Persero).
Sebagai Ketua Dewan Pembina Pusat Transportasi dan Logistik Nasional (Transit), Fary berharap sekembalinya dari Singapore Maritime Week, akan menindak lanjuti dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama Kementrian Perhubungan, pengusaha perkapalan dan pelabuhan, akademisi dan stakeholder lainnya, sehingga hasilnya bisa memberikan dampak pertumbuhan terhadap ekosistem pelabuhan, termasuk upaya dalam menurunkan biaya logistik. Salah satunya mendorong penggunaan moda transportasi laut dengan pengembangan pelabuhan dan kapal roro sebagai salah satu alternatif. (Pram/Fajar)