Menurut penjelasan seorang pendeta di salah satu akun YouTube, gaji yang diberikan pada pendeta dengan status full mulai dari Rp 3 juta per bulan. Selain gaji bulanan ini, pendeta juga mendapat fasilitas rumah pastori untuk tinggal.
Tidak sedikit pula gaji pendeta yang didasarkan pada UMR, atau disesuaikan dengan kemampuan jemaat yang dimilikinya. Untuk pendeta tidak tetap sendiri gaji yang diperoleh berasal dari uang pelayanan atau persembahan yang diberikan oleh jemaat. Jadi pendapatannya akan bergantung pada jumlah persembahan para jemaat yang dilayani olehnya.
Rentang gaji atau pendapatan yang diterima pendeta pun akan jauh lebih besar. Ini artinya bisa saja lebih sedikit dari nilai yang diterima pendeta tetap atau bisa juga lebih besar tergantung pada kemampuan jemaat.
Dijelaskan juga bahwa pendeta yang memiliki kekayaan besar biasanya punya usaha sampingan. Sang pendeta lalu mendapat panggilan dan melayani jemaat yang ada di sebuah gereja.
Tidak sedikit pula orang-orang berkecukupan dan memiliki kekayaan lebih dan kemudian mendapatkan panggilan pelayanan. Ini artinya kekayaan yang didapatkan tidak semata bersumber dari gaji yang diperoleh dari gereja atau dari umat, melainkan dari sumber lainnya.
Selain menjadi pendeta, Gilbert juga punya sumber penghasilan lainnya dari kanal YouTube. Dilansir dari situs Socialblade, akun resmi YouTube-nya telah memiliki 1 juta pelanggan dan telah mengupload sebanyak 3.200 video.
Sementara itu total views YouTube-nya sebanyak 112,515,574 sejak membuat akun YouTube pada 8 Maret 2019 lalu. Jika dihitung berdasarkan pendapatan AdSense YouTube, penghasilan bulanan yang didapat mencapai 612 dollar - 9.800 dollar per bulan atau sekitar Rp 9,9 juta - Rp 158,8 juta.