FAJAR.CO.ID -- Kelompok ahli independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras penghancuran sistem pendidikan Palestina yang dilakukan oleh Israel di tengah agresi yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Dikutip dari ANTARA, dengan lebih dari 80 persen sekolah di Jalur Gaza rusak atau hancur, kelompok ahli tersebut mempertanyakan apakah ada upaya yang disengaja untuk menghancurkan sistem pendidikan Palestina secara sistematis, atau yang mereka sebut sebagai "skolastisida."
"Skolastisida" merujuk pada pemusnahan sistem pendidikan secara sistematis melalui penangkapan dan pembunuhan guru, siswa, dan staf sekolah, serta penghancuran infrastruktur pendidikan.
Para ahli mendesak Israel untuk menghormati hukum kemanusiaan dan hukum HAM internasional serta menjamin perlindungan institusi pendidikan, guru, maupun siswa.
Kelompok ahli itu juga mengingatkan Israel atas kewajibannya mematuhi putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) pada 26 Januari.
"Kami juga mengingatkan Israel atas kewajibannya mematuhi putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) pada 26 Januari," kata kelompok ahli tersebut.
Mereka menyoroti dampak jangka panjang penghancuran sistem pendidikan di Gaza terhadap hak dasar individu untuk belajar dan mengekspresikan diri secara bebas, serta dampaknya pada masa depan generasi muda Palestina.
Selain sekolah, banyak situs warisan sejarah, masjid, gereja, dan universitas di Gaza yang hancur akibat serangan Israel. Serangan tanpa henti ini juga mengancam keamanan wanita dan anak perempuan serta meningkatkan risiko kekerasan gender.