Loyalis Ganjar: MK Hanya Sekadar Alas Kaki Bagi Jokowi dan Keluarganya

  • Bagikan
Ganjar-Mahfud hadiri sidang pembacaan putusan di Gedung I MK RI, Jakarta, Senin (22/4/2024). Foto: Pram/fajar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus berkomentar tajam terkait hasil sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Jhon, MK gagal menjaga marwahnya sebagai lembaga penegak konstitusi yang independen. 

"MK gagal menjaga marwahnya sebagai penegak konstitusi," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (22/4/2024). 

Ia mengkritik bahwa MK hanya menjadi alas kaki bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.

"MK hanya sekadar alas kaki bagi Jokowi dan keluarganya," cetusnya.

"Juga para geng koruptor dan oligarki yang tamak," sambungnya.

Jhon juga menyatakan kekecewaannya terhadap hasil sidang, menyebutnya sebagai akhir dari etika, demokrasi, dan keadilan. 

Ia menyampaikan bahwa Indonesia sekarang menghadapi "selamat tinggal" pada nilai-nilai tersebut, sambil menyambut "selamat datang" pada era Neo Orde Baru, Dinasti Jokowi, dan tenggelamnya demokrasi di Indonesia.

"Selamat tinggal etika, selamat tinggal demokrasi, selamat tinggal keadilan. Selamat datang Neo Orde Baru, Selamat datang Dinasti Jokowi, Selamat tenggelam demokrasi Indonesia," tandasnya. 

Sebelumnya, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menyebut dalil dalil pemohon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menyebut adanya intervensi presiden dalam perubahan syarat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tidak beralasan hukum.

"Dalil pemohon yang menyatakan terjadi intervensi presiden dalam perubahan syarat pasangan calon sehingga dijadikan dasar bagi pemohon untuk memohon Mahkamah membatalkan (mendiskualifiakasi) pihak terkait sebagai peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024, adalah tidak beralasan menurut hukum," ujar Arief dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin (22/4/2024).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan