Aksi Demo Pro-Palestina dari Mahasiswa Universitas Columbia Tampar Parlemen Amerika, Begini Pandangan Analis Geopolitik

  • Bagikan
Sejumlah mahasiswa UC beragama Yahudi turut berdemo membela Palestina.

FAJAR.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Demonstrasi pro-Palestina di Universitas Columbia Amerika Serikat disebut sebagai aksi monumental. Betapa tidak, aksi itu dinilai menampar parlemen Amerika Serikat dan Gedung Putih.

Kabar itu disampaikan Analis Geopolitik, Dina Sulaeman, melalui akunnya di aplikasi X. "Aksi demo pro-Palestina mahasiswa di Colombia Univ sangat monumental. Mengapa?," tulis Dina Sulaeman dikutip dari akun @dina_sulaeman, Rabu (24/4/2024).

Hal itu karena, semua gerakan aktivisme di AS berawal dari kampus, misalnya, pada era Perang Vietnam, mahasiswa berbagai kampus berdemo memprotes pengiriman tentara AS ke Vietnam, lalu demo menjadi sangat masif diikuti banyak kalangan.

Universitas Colombia adalah kampus yang sangat penting dalam gerakan pro-Palestina ini. Mahasiswa di UC sudah berhari-hari berdemo, menuntut agar universitas & pemerintah AS menghentikan dukungannya kepada Israel. Mengapa demo di UC penting dan monumental?

"Pertama, karena ini adalah kampus sangat elit di AS, kedua karena kampus ini berada di New York, ibu kota Zionis di luar Tel Aviv, di kawasan elit Manhattan. Pihak administrasi kampus pun sangat Zionis. Mereka sangat ketakutan melihat gerakan mahasiswa pro-Palestina ini, karena Columbia dalam sejarahnya sudah berkali-kali melakukan divestasi atas tuntutan mahasiswa; misalnya tahun 1990-an, UC melakukan divestasi dari Afrika Selatan yang akhirnya berujung pada runtuhnya rezim Apartheid Afsel," kata Pengamat Timur Tengah ini.

Karena itulah, lanjut Dina Sulaeman, administrasi kampus segera merepresi mahasiswa, memanggil polisi. Ratusan mahasiswa ditahan; banyak dari mereka yang berasal dari keluarga kaya, sebagiannya bahkan Yahudi. Pihak kampus juga menghubungi alumni mereka di CNN untuk memberitakan kejadian ini dengan narasi pro-Israel, misalnya mencitrakan gerakan pro-Palestina tersebut sebagai gerakan pro-teroris; mengabaikan fakta bahwa semua universitas di Gaza sudah dihancurkan oleh Israel dalam 6 bulan terakhir.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan