FAJAR.CO.ID, NEW YORK– Kepala kemanusiaan Uni Eropa mendesak negara donor untuk kembali mendanai badan PBB yang membantu pengungsi Palestina (UNRWA).
Seruan itu dilakukan setelah muncul laporan tinjauan dari investigasi independen setelah Israel menuduh para staf UNRWA adalah anggota teroris.
’’Saya menyerukan kepada para donor untuk mendukung UNRWA. Itu adalah garis hidup para pengungsi Palestina,’’ ujar Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic melalui X dilansir dari AFP, kemarin.
Lenarcic menyambut baik tinjauan laporan tersebut. Tinjauan itu dibuat atas permintaan Sekretaris Jenderal PBB, lalu penilaian terperincinya dilakukan Institut HAM dan Hukum Kemanusiaan Raoul Wallenberg yang berbasis di Swedia, Institut Chr Michelsen Norwegia, dan Institut HAM Denmark.
Peninjauan tersebut dipimpin mantan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna.
Dalam laporan itu disebutkan, keberadaan UNRWA sangat diperlukan dan masih berperan penting serta tidak tergantikan dalam memberikan bantuan kepada jutaan pengungsi Gaza, Palestina.
Selain itu, aturan dan prosedur UNRWA patut dicontoh dan menjadi standar tinggi bagi badan-badan PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya. Yakni, rekomendasi untuk meningkatkan standar sikap adil, kemanusiaan, dan netralitas UNRWA yang sudah tinggi menjadi hal penting.
Colonna menyatakan, Israel belum memberikan bukti konkret atas tuduhan mereka.
’’Israel membuat tuduhan secara publik bahwa sejumlah besar pegawai UNRWA adalah anggota organisasi teroris. Namun, Israel belum memberikan bukti pendukung mengenai hal ini,’’ kata Colonna kepada wartawan di New York. (dee/c14/bay/jpg/zuk)