Termasuk, 300 ribu guru PAUD non formal untuk bisa dijadikan formal dan mendapat sertifikasi. Pihaknya berjanji terus mendorong agar hal ini bisa segera dibahas di DPR segera bisa disepakati.
Education International (federasi persatuan guru dunia) mencatat adanya krisis dalam pendanaan pendidikan di seluruh bagian dunia.
Kondisi ini dikhawatirkan bakal mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam mengalokasikan guru profesional dan lingkungan belajar yang baik di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sekretaris Jenderal Education International David Edwards mengungkapkan, saat ini, dunia mengalami kekurangan guru cukup besar. Yakni, 44 juta guru. Sementara, untuk kawasan Asia, kekurangan guru ini mencapai 4 juta guru.
Dia menilai, kondisi akan semakin buruk jika pemerintah tak mengalokasikan pendanaan yang cukup untuk pendidikan publik.
Sebab, pemerintah akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan guru dan mendorong peningkatan kompetensi guru.
Padahal, siswa memiliki hak untuk dididik oleh pendidik yang didukung dengan baik, digaji, dan dihargai dengan baik.
”Bagaimana kita akan melakukan transformasi pendidikan jika pendidikan tanpa guru,” ujarnya dalam seminar Go Public Fund Education, di Jakarta, Kamis, 25 April.
Diakuinya, saat ini minta menjadi guru sangat menurun. Hal ini disebabkan oleh faktor kesejahteraan guru yang kurang.
Padahal, guru sejatinya investasi penting untuk pendidikan dan masa depan bangsa. Karenanya, harus ada investasi pendanaan secara serius untuk gaji, pengembangan profesi, hingga lingkungan kerja yang baik bagi para guru.