HIV-AIDS Hantui Kota Makassar, Perda LGBT Antre di Bapemperda

  • Bagikan
Data menunjukkan penularan tertinggi HIV AIDS diketahui dari Lelaki Seks Lelaki. (Ilustrasi/INT)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus HIV-AIDS di Kota Makassar tengah menjadi sorotan. Pasalnya, 80 persen kasus HIV di Sulsel berasal dari Kota Daeng.

Anggota Komisi D DPRD Makassar, Mario David mengungkapkan, kasus HIV-AIDS ini menjadi masalah di kota-kota besar. Legislatif pun mencoba segala cara untuk menanganinya.

Salah satu yang diupayakan oleh wakil rakyat adalah pembentukan Perda LGBT. Kini perda tersebut masih dalam antrean Bapemperda.

"Perda LGBT sudah diusulkan tahun lalu. Baru komisi D mengusulkan di bapemperda, sementara antre karena begitu banyak perda-perda yang diusulkan," kata Mario David kepada Fajar.co.id, Jumat (26/4/2024).

Kata dia, di Indonesia semua agama sepakat bahwa LGBT adalah bentuk penyimpangan dan dilarang.

"Memang sesungguhnya LGBT dari semua agama dinyatakan di luar kenormalan. Kita sangat sayangkan, kita berharap kota kita bersih dari kegiatan LGBT," bebernya.

Mario David menambahkan bahwa penyakit HIV AIDS dipengaruhi dua faktor antara lain sex bebas dan narkoba.

"Memang betul bahwa kenaikan tingkat HIV AIDS itu dari sex bebas, penggunaan narkoba jenis putau atau alat suntik," kata politisi NasDem itu.

Yang menjadi masalah, lanjut Mario adalah perbuatan sex bebas maupun narkoba dilakukan secara sembunyi-sembunyi sehingga sulit untuk dideteksi.

"Memang ini susahnya karena penyakit masyarakat yang dua ini sangat silent operation. Sangat sudah kita deteksi," ungkapnya.

"Makanya perkembangan HIV AIDS di Kota Makassar itu seperti gunung es, kelihatan sedikit di permukaan tetapi faktanya di masyarakat sudah menjalar begitu cepat,"lanjutnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan