FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development, USAID) bekerja sama dengan Arizona State University (ASU) mengumumkan pendirian Maker Innovation Spaces (MIS) di tiga universitas bergengsi Indonesia: Universitas Hasanuddin (UNHAS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas BINUS.
Dengan tujuan untuk memupuk budaya inovasi dan kewirausahaan, serta membekali mahasiswa dengan alat dan sumber daya untuk mewujudkan ide-ide mereka.
Peresmian MIS ini menandai tonggak sejarah penting dalam kolaborasi antara institusi perguruan tinggi Indonesia dan Amerika, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan program yang dapat membantu siswa untuk siap kerja sebelum lulus.
“Maker Innovation Spaces mewakili investasi yang signifikan bagi masa depan Indonesia,” kata Jeff Cohen, Direktur USAID Indonesia, Kamis (2/5/2024).
“Dengan membekali mahasiswa dengan alat, sumber daya, dan bimbingan selama masa studi mereka, mahasiswa akan mampu mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan. USAID bangga menjadi bagian dalam mendorong inovasi dan kreativitas melalui kemitraan antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah,” tambah Jeff.
Dilengkapi dengan fasilitas canggih, termasuk printer 3D, pemotong laser, perangkat prototipe elektronik, dan peralatan pengerjaan kayu, MIS menyediakan lingkungan yang dinamis bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk memulai, membuat prototipe, dan mengembangkan solusi terhadap persamalahan sosial yang nyata.
Ruang-ruang tersebut akan memfasilitasi kolaborasi interdisipliner dan memberikan pengalaman belajar secara langsung.
“Melalui USAID Higher Education Partnership Initiative (HEPI), kami merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan mitra kami di Indonesia dalam membangun MIS ini. Bersama-sama, kita dapat mengkatalisasi inovasi, mendorong pembangunan ekonomi, dan mengatasi tantangan sosial yang mendesak melalui kekuatan pendidikan dan kolaborasi,” kata Jeffrey Goss, Associate Vice Provost, Asia Tenggara di ASU.
Acara peluncuran ini mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah, yang menyoroti komitmen untuk mempromosikan keunggulan pendidikan tinggi STEM di Indonesia, memelihara ekosistem inovasi, dan mendorong pertukaran lintas budaya.
Mahasiswa, dosen, dan pakar diundang untuk bergabung dalam membentuk masa depan teknologi dan kewirausahaan.
“Inovasi adalah salah satu nilai-nilai Binusian. Fasilitas ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa kami tetapi juga membantu mereka berinovasi. Ruang baru ini juga akan menghadirkan siswa terbaik kami di mana mereka dapat mempelajari berbagai hal, memberi dampak pada masyarakat, dan terus memupuk semangat ini,” kata Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA selaku rektor Universitas BINUS. (Pram/fajar)