FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) Eva Sri Diana Chaniago membagikan pengalamannya merawat pasien TBC - HIV.
Dikatakan, yang paling rumit dan butuh pendekatan khusus adalah mereka penyuka sesama jenis.
Karena sering kasusnya setelah mereka sembuh dari TBC, mereka merasa sudah sangat sehat, tidak mau lagi kontrol ke poli HIV, tidak mau lagi minum obat ARV ( anti HIV).
Bukan itu saja, ternyata mereka kembali aktif ke komunitasnya, melakukan perilaku seks tidak sehat lagi.
“Menurut pengakuan pasien-pasien saya, sebenarnya mereka sudah takut, namun godaan dari komunitas demikian kuat, sehingga akhirnya kembali ke kehidupan bermasalah,” ujarnya dikutip di akun X, Jumat, (3/5/2024).
Lebih lanjut dia menceritakan, sering kasus, kalau sudah berulang masuk rawat dengan kasus yang berat, tidak tertolong lagi.
Makanya untuk kasus seperti ini, butuh pendekatan khusus, terutama dari keluarga. Keluarga tidak boleh abai terhadap mereka.
Pendekatan secara humanis, dengan nilai keagamaan, dibutuhkan agar mereka bisa kuat berjuang dan menang dalam menghadapi ujian hidup.
Selain itu, lingkungan juga harus membantu, dengan tidak memberi ruang mengulang kesalahan yang sama.
“Tolong jangan memandang sinis apalagi sampai mengucilkan, karena ini malah membuat mereka susah bangkit. Ujian manusia itu beragam, ditentukan oleh Allah, bukan suai permintaan kita,” tuturnya.
“Maka untuk itu kita harus bersyukur dan saling mendoakan, agar tidak mendapat ujian keimanan yang berat seperti ini,” tandas Dokter Eva. (selfi/fajar)