Hilang Kontak dengan Keluarga, Warga Ramai-Ramai Datangi Posko Induk, Tim SAR Hentikan Sementara Pencarian

  • Bagikan
Foto udara personel Kantor SAR Makassar mengevakuasi korban banjir di Sulawesi Selatan menggunakan perahu karet, Jumat (3/5/2024) (ANTARA/HO-Kantor SAR Makassar)
Foto udara personel Kantor SAR Makassar mengevakuasi korban banjir di Sulawesi Selatan menggunakan perahu karet, Jumat (3/5/2024) (ANTARA/HO-Kantor SAR Makassar)

FAJAR.CO.ID, BELOPA -- Sejumlah warga telah mendatangi Posko Induk dan Dapur Umum menanyakan kondisi keluarganya di Kecamatan Latimojong.

Mereka kehilangan kontak dengan keluarganya di Latimojong. Sementara daerah ini banyak yang dinyatakan meninggal dunia tertimbun longsor.

"Saya datang dari Masamba. Keluarga saya di Padang, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong hilang kontak. Saya mau tanyakan ke BPBD Luwu, bagaimana kondisi keluarganya," kata Risma.

Warga Desa Lambanan, Rasyida , mengaku tidak bisa pulang kampung. "Banyak jalan tertimbun longsor. Saya tidak tau kondisi keluarga disana. Daerah saya kena longsor," kata Rasyida.

Saat kejadian dirinya berada di Kampus IAIN Palopo. Dia tercatat sebagai mahasiswa perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Idaman Palopo ini.

Sementara itu, Tim SAR dari Mapala Universitas Muhammadiyah Palopo menghentikan sementara pencarian dua korban hilang di Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat, Sabtu sore, 3 Mei 2024.

Pencarian dihentikan sementara karena cuaca tidak bersahabat. Hujan deras melanda daerah itu. "Kita menghentikan pencarian sementara. Khawatir akan datang air bah," kata Husain Mahmud, Ketua Mapala UM Palopo kepada FAJAR.

Pria yang akrab disapa Uceng ini mengatakan pencarian dua anak yang masih dinyatakan hilang. Keduanya dinyatakan hilang terseret arus banjir bandang bersama rumahnya.

Ibunya sudah didapatkan dalam keadaan meninggal dunia. Bapaknya ditemukan selamat. Sementara daerah Desa Poringan belum bisa tembus. Akses darat masih terisolasi. (shd)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan