Jhon menuturkan, bisa saja seorang Prabowo menjadi risih karena belakangan ini Jokowi seolah-olah berusaha mencampuri urusan kabinet Prabowo.
"Saya tidak paham apa deal-deal antara Prabowo dan Jokowi dibelakang. Yang jelas, tidak mungkin ada dua matahari kembar di negara ini," timpalnya.
Maka begitu dilantik, kata Jhon, Prabowo harus segera membersihkan pengaruh Jokowi di Istana jika ingin pemerintahannya langgeng.
Selain urusan menteri, Jhon mengungkapkan bahwa yang paling vital adalah urusan Panglima, Kapolri, dan Kepala BIN. Semua mesti dipercayakan kepada orang-orang yang bisa dipercaya Prabowo, bukan bekas loyalis Jokowi.
"Apalagi Jokowi bukan seorang ketua umum partai, rasanya makin sedikit peluang bagi Prabowo untuk memperhitungkan posisi seorang Jokowi. Status Jokowi hanya sebagai mantan presiden dan ayah wakil presiden, Gibran," imbuhnya.
Menurut Jhon, saat ini Jokowi juga sedang menyiapkan strategi wanti-wanti jika seandainya Prabowo melakukan manuver politik yang mengancam Jokowi dan masa depan Gibran
"Jokowi juga tak sebodoh itu. Jokowi kita kenal sebagai raja tega. Dia tidak peduli soal orang lain, yang penting urusan keluarga aman apalagi citranya yang merakyat membuat dirinya selalu dipandang positif oleh rakyat," tandasnya.
Jhon bilang, rakyat Indonesia harus bersiap karena akan disuguhkan tontonan menarik dalam episode berikutnya di jajaran pemerintahan.
"Warga Indonesia, bersiaplah. Kita akan disuguhkan tontonan yang menarik dalam episode berikutnya. Entah siapa yang akan jadi korban dan pelaku penghianatan politik berikutnya," kuncinya.