Ternyata Ini Rahasia Hadapi Mertua yang Memiliki Mulut Tajam

  • Bagikan
Ilustrasi mertua jahat (istockphoto.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mendapatkan mertua yang memiliki mulut tajam dapat menjadi tantangan tersendiri dalam menjalin hubungan keluarga yang harmonis.

Dokter Aisah Dahlan dalam Channel YouTube @Pencinta dr Aisah Dahlan menjelaskan, terkait dengan cara menghadapi mertua yang memiliki mulut yang tajam.

Dikatakan Aisah, menghadapi mertua memang memiliki trik and tips yang mesti diketahui setiap menantu.

"Tapi ini tidak jauh dari kata sabar dan perbanyak istighfar," ujar Aisah dikutip pada Kamis (9/5/2024).

Lanjut Aisah, sebelum bertemu dengan mertua yang memiliki mulut tajam, seorang menantu baiknya memohon perlindungan pada Tuhan.

"Ta'audz dulu, supaya kita tidak diganggu oleh emosi dan tidak diganggu juga oleh ego kita, juga setan yang mengatakan memang mertuamu emang begitu, lawan aja," tukasnya.

Selain itu, Aisah juga menuturkan, seorang menantu khususnya perempuan, harus memahami bagaimana watak dari mertua.

Terkait mertua yang masuk pada kategori yang tajam mulutnya, kata Aisah, memang termasuk pada watak koleris hasrat mengatur.

"Jadi dia ingin atur anaknya, mantunya, cucunya," sebut Aisah.

Bahkan, kata Aisah, tipikal mertua seperti itu bisa juga memiliki keinginan untuk mengatur segalanya. Karena telah menjadi bawaan lahir.

"Namun, namanya saja kita anak mantu, selain bersabar, belajar bahwa itu hanya wataknya, bukan jahat," tukasnya.

Dengan penjelasan tersebut, Aisah meminta kepada para menantu yang menganggap mertuanya memiliki mulut tajam agar lebih bijak.

"Itu kalimat-kalimat yang bahaya, nanti akan begitu terus karena kita melabel," tekannya.

Jika terus seperti itu, meskipun mertua telah berubah dari uang sebelumnya, label yang terbentuk pada otak akan susah untuk hilang.

"Ini yang harus diganti, oh mertuaku wataknya hasrat mengatur, ibu keinginan mengaturnya lagi tinggi," bebernya.

Aisah bilang, dengan begitu seorang menantu disebut telah mampu memaklumi dan memahami watak dari mertua.

"Kita belajar watak untuk menjembatani, karena gak ada mertua yang jahat. Hanya ada terlalu ingin ngatur," imbuhnya.

Dalam hadits qudsi, disebutkan Aisah, Allah menjelaskan bahwa ia mengikuti prasangka setiap hambanya.

"Rubah itu prasangka ini menjadi prasangka yang lebih baik lagi dengan banyak belajar lagi," kuncinya.
(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan