FAJAR.CO.ID -- Perilaku anak dan perkembangan emosionalnya sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Anak yang dibesarkan dan dididik dengan penuh kasih sayang akan menunjukkan perilaku berbeda dari anak yang dididik dengan dominasi orang tua.
Melansir laman Idea Pod pada Rabu (8/5), anak yang dididik dengan penuh kasih sayang oleh orang tuanya akan menunjukkan setidaknya tujuh perilaku di bawah ini.
1. Menunjukkan tingkat empati yang tinggi
Anak yang memiliki empati yang tinggi ditunjukkan dengan kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.
Rasa empati tidak instan, tetapi merupakan salah satu sifat yang sering dipupuk sejak usia muda oleh orang tua yang baik dan penuh kasih sayang.
Anak yang memiliki empati tinggi memiliki kecenderungan mempunyai pemahaman yang tajam terhadap emosi orang lain. Rasa empati itu sering kali menunjukkan belas kasihan.
2. Berkomunikasi secara efektif
Kemampuan berkomunikasi secara efektif salah satu contoh perilaku yang ditunjukkan oleh anak yang dididik dengan penuh kasih sayang.
Hal itu karena mereka terbiasa menjalin komunikasi dua arah dengan orang tua, dan bukan sekadar menerima perintah atau komunikasi satu arah.
Anak yang memiliki pola komunikasi efektif akibat didikan penuh kasih sayang, tidak hanya berbicara.
Mereka juga memiliki kemampuan mendengarkan dan merespons dengan penuh perhatian dan pertimbangan.
Mereka terbuka pada pandangan atau pendapat orang lain dan selalu terlibat dalam percakapan yang bermakna.
Selain itu, mereka juga mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan penuh rasa hormat.
3. Merasa nyaman dengan kerentanan
Anak yang dididik dan dibesarkan dengan penuh rasa kasih sayang dari orang tua sering kali mempunyai keberanian untuk menunjukkan kerentanan mereka.
Kecerdasan emosional itu muncul karena mereka
telah diajari bahwa emosi bukanlah tanda kelemahan tetapi bagian dari kemanusiaan.
Kemampuan untuk menjadi rentan dan berbagai perjuangan bahkan ketakutan mereka biasanya menunjukkan landasan emosional kuat yang sudah dibangun sejak lama di masa kecilnya.
4. Mempraktikkan rasa syukur secara teratur
Anak yang memiliki rasa syukur yang tinggi, terutama saat dewasa, dominan ditunjukkan oleh anak yang dibesarkan dengan pola asuh penuh kasih sayang.
Mereka mampu menemukan kegembiraan dalam kesenangan sederhana, tidak suka menganggap remeh dan cepat mengungkapkan penghargaan terhadap orang lain.
Pola pikir yang bersyukur ini bukan sekedar kebiasaan yang positif namun merupakan cerminan dari masa kanak-kanak dimana mereka diajarkan untuk menghargai apa yang mereka miliki.
5 Memiliki rasa percaya diri yang kuat
Kepercayaan diri yang kuat sangat dibutuhkan dalam sebuah pergaulan atau interaksi dengan orang lain.
Namun, memupuk kepercayaan diri anak perlu dilakukan sejak dini dengan memberikan didikan penuh kasih sayang.
Perasaan percaya diri tidak lahir dalam sekejap tetapi dipupuk selama bertahun-tahun atas cinta, kebaikan dan penegasan dari orang tua yang mendorong mereka untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya.
6. Menunjukkan ketahanan
Anak seringkali menunjukkan rasa depresi yang mendalam ketika melakukan kesalahan atau kegagalan. Padahal, kegagalan atau kesalahan bisa menjadi titik awal dari sebuah keberhasilan pada momen berikutnya.
Lingkungan dan dukungan orang tua sangat memengaruhi karakter anak ketika menghadapi kegagalan atau melakukan kesalahan. Terutama saat anak tumbuh di masa kecil.
Orang tua yang mendidik anak dengan penuh kasih sayang akan memberikan motivasi bahwa tidak apa-apa untuk gagal. Juga tidak masalah untuk membuat kesalahan selama mereka bangkit dan terus maju.
7. Mempraktikkan perawatan diri
Perilaku terakhir yang ditunjukkan oleh orang yang dibesarkan oleh orang tua baik dan penyayang adalah mereka memahami pentingnya perawatan diri.
Mereka mampu menjaga kesehatan fisik, emosional dan mental. Mereka memahami bahwa itu semua bukanlah hal egois namun kebutuhan yang penting untuk mereka bertumbuh lebih baik.
(*)