FAJAR.CO.ID, KUPANG -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperluas radius rekomendasi aktivitas di sekitar Gunung Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, karena aktivitas vulkanik yang masih tinggi.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa masyarakat dan pengunjung harus menghindari sektor barat sejauh tiga km dari pusat aktivitas gunung dan mewaspadai longsoran lava.
"Berdasarkan data pemantauan instrumental Gunung Ile Lewotolok terkini, aktivitas vulkanik masih tinggi sehingga direkomendasikan untuk dilakukan perubahan atau perluasan jarak rekomendasi terutama pada sektor barat," kata Muhammad Wafid di Kupang, Selasa, dikutip dari ANTARA.
Rekomendasi ini didasarkan pada pengamatan visual yang menunjukkan aliran lava ke sektor barat sejauh 1.200 meter.
Gunung Ile Lewotolok saat ini berada pada Level III atau Siaga dengan erupsi eksplosif yang sering disertai lontaran lava hingga 500 meter.
Masyarakat di Desa Jontona dan Todonara juga diimbau untuk tidak memasuki wilayah selatan dan tenggara sejauh tiga km dari pusat aktivitas gunung serta mewaspadai longsoran lava.
Selain itu, masyarakat Desa Lamatokan dan Jontona perlu waspada terhadap potensi bahaya dari bagian timur puncak gunung. (*)