FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota TGUPP Anies Baswedan, Tatak Ujiyati ikut angkat suara mengenai warga eks kampung Bayam yang menghuni Kampung Susun Bayam (KSB) ditangkap Polisi.
Dikatakan Tatak, setiap pemimpin memiliki perbedaan dalam sebuah visi. Ia membandingkan antara kepemimpinan Anies Baswedan dan Heru Budi Hartono.
"Beda gubernur beda visinya," ujar Tatak dalam keterangannya di aplikasi X @tatakujiyati (14/5/2024).
Di antara keduanya, Tatak menyebut perbedaan yang sangat jauh.
Diungkapkan Tatak, sebelumnya Anies sangat memuliakan warga yang miskin.
Sementara, PJ Gubernur saat ini sangat berbeda dengan lebih membela kepentingan korporasi.
"Ada yang muliakan warganya yang miskin. Ada yang lebih bela kepentingan korporasi," tukasnya.
Sebagai contoh dibeberkan Tatak, salah seorang warga di kampung Bayam yang dilaporkan ke polisi.
"Bukan hanya nggak bisa menghuni di Kampung Susun yang dulu (jaman Anies Baswedan) dimaksudkan untuk mereka, tapi malah dilaporkan Polisi," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, anggota Polres Jakarta Utara menjemput paksa Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Fuqron (45) beberapa waktu lalu.
Tindakan ini memicu protes keras dari warga setempat karena polisi tidak menunjukkan surat penangkapan yang jelas saat mengamankan Fuqron.
Peristiwa ini diduga berkaitan dengan pelaporan oleh PT Jakpro terhadap empat eks warga Kampung Bayam, termasuk Fuqron.
Jakpro melaporkan mereka ke kepolisian dengan nomor LP/B/1313/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya.