Korban Begal yang Juga Calon Siswa Bintara Polri Satrio Mukhti Diterima Lewat Jalur Disabilitas

  • Bagikan
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. ANTARA/HO-Divisi Humas Polri/aa.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. ANTARA/HO-Divisi Humas Polri/aa.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Satrio Mukhti (18), calon siswa (casis) Bintara Polri yang menjadi korban begal di Jakarta Barat, diterima masuk sebagai anggota Polri melalui jalur penerimaan untuk disabilitas.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa penerimaan Satrio untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri melalui jalur disabilitas adalah atas perhatian langsung dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," ujar Dedi di Jakarta, Jumat (18/5/2024), dikutip dari ANTARA.

Dedi menjelaskan bahwa musibah yang menimpa Satrio mendapat perhatian khusus dari pimpinan Polri. Menurutnya, Kapolri mengapresiasi keberanian Satrio yang berani melawan pelaku begal hingga mengalami cedera pada salah satu jarinya.

"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun, Bapak Kapolri juga bangga karena casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal dan tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," tambahnya.

Peristiwa pembegalan itu terjadi pada Sabtu (11/5/2024) di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Satrio mengisahkan kronologi kejadian tersebut.

Ia hendak berangkat menuju lokasi psikotes Bintara Polri di SMK MI Pesanggrahan, Jakarta Selatan dari rumahnya di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Saat tiba di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, ia diikuti oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor dan kemudian dibegal.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan