"Dengan teknologi ini, bisa meningkatkan 100 persen jumlah produksi jagung kita. Karena berdasarkan data, petani jagung kita di Amola hanya mampu produksi jagung sebanyak dua kali dalam satu tahun," ujar Bebas.
Dia menekankan, Polman juga harus bisa mengambil peran sebagai penyuplai bahan pangan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
"Pemerintah daerah terus mengajak kepada semua aspek untuk terus mendorong keberlanjutan produksi jagung kita. Polman memiliki potensi sebagai salah satu kabupaten penyuplai pangan mengingat sumber daya alam yang melimpah. Tinggal bagaimana kita mampu memaksimalkan potensi yang ada," pungkasnya. (*)