FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Ternyata ada momen miskomunikasi saat Timnas Indonesia U-23 berhadapan dengan Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23.
Di momen tersebut, miskomunikasi terjadi ketika sudah memasuki babak adu pinalti untuk kedua tim yang bertanding kala itu.
Skuad Garuda muda sebenarnya bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat. Sayangnya, sepakan dari Arkhan Fikri melebar.
Di momen inilah terjadi miskomunikasi antar pemain ke pemain, terus pelatih ke pemain.
Hal ini diungkap oleh penyerang Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta di salah satu podcats bersama Sport 77.
Ramadhan Sananta mengungkap ia dan rekan-rekan sudah semangat dan siap untuk melakukan selebrasi.
Ia pun sempat memberikan semangat untuk Arkhan Fikri yang akan maju sebagai eksekutor penentu di momen tersebut. Hanya saja, gagal berbuah gol.
“Iya dari situkan kita sudah semangat semua, udah lolos nih lolos,” kata Ramadhan Sananta.
“Astaga lek bisa lek, kan manggilnya ke dia karena Medan. Terus dia bilang aman aman,” ujarnya.
“Tiba-tiba pas kita udah mau selebrasi udah mau lari nggak gol astaga, Ini kenapa, ini sudah diberi kesempatan untuk kita menang udah drop hilang lagi nih kalah pasti,” sambungnya.
Mantan penyerang PSM Makassar itu kemudian mengungkap adanya miskomunikasi di eksekutor penentu tersebut.
Yang awalnya, Kelly Sroyer yang ditunjuk langsung oleh pelatih Shin Tae Yong untuk maju sebagai eksekutor. Namun, asisten pelatih Yoo Jae-hoon malah menunjuk Arkhan Fikri.
Alasan coach Yoo berani menunjuk Arkhan Fikri menurut Sananta karena ia melihat Kelly Sroyer sendiri tidak siap untuk maju sebagai penembak.