FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Media Sosial (Medsos) Lia Amalia ikut memberikan komentarnya terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ramai diperbincangkan.
Seperti diketahui, belum lama ini Mendikbudristek Nadiem Makarim telah dipanggil Komisi X DPR RI untuk membahas masalah tersebut.
Lia menyatakan bahwa komersialisasi pendidikan sudah sangat jelas dan terang benderang terlihat saat ini.
"Sudah jelas-jelas terang benderang kalau pendidikan sekarang itu dikomersialisasi," ujar Lia dalam keterangannya di aplikasi X @liaasister (22/5/2024).
Lia menambahkan, meskipun DPR sudah menyadari adanya komersialisasi, mereka kurang sigap dalam merespons keresahan mahasiswa yang semakin meningkat akibat kenaikan UKT.
"DPR malah baru cium aromanya. Telat banget pak," cetusnya.
Bukan hanya menyemprot Nadiem, Lia menganggap DPR juga perlu lebih cepat tanggap terhadap isu-isu yang menyangkut kesejahteraan mahasiswa.
Menurut Lia, pendidikan seharusnya menjadi hak dasar yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkendala oleh biaya yang tinggi.
"Itu mahasiswa sudah teriak-teriak mengeluh dari kemarin, DPR kemana aja?," tandasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI Nuroji mengkritik Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024.
Seperti diketahui, Permendikbud ristek tersebut mengatur tentang biaya pendidikan di PTN.
Nuroji mencium adanya aroma komersialisasi pendidikan dalam peraturan tersebut, terutama terkait penetapan UKT.