Pemerintah Bakal Potong Gaji Pegawai 3 Persen untuk Tapera, Akademisi UI: Investasi Bodong

  • Bagikan
Ilustrasi/foto: dokumentasi JPNN.com/Ricardo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan pemerintah sudah menghitung kebijakan pemotongan gaji sebesar tiga persen untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Menurutnya, masyarakat pasti akan menyesuaikan dengan kebijakan baru setelah regulasi berjalan. Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers usai inagurasi pengurus Gerakan Pemuda Ansor di Istora Senayan, kawasan Jakarta Pusat, Senin, 27 Mei 2024, lalu.

Pernyataan itu pun kini jadi sorotan. Banyak pihak mengkritik keras kebijakan tersebut. Pasalnya, sejumlah kasus korupsi dengan nilai triliunan merupakan simpanan masyarakat yang dikelola pemerintah bersama BUMN.

Salah satu yang mengkritik adalah akademisi Universitas Indonesia, Geger Riyanto. Melalui akunnya di aplikasi X (twitter), @gegerriy, dia menyoroti kebijakan itu dengan menyebut investasi bodong dan saham gorengan. Tak lupa dia membagikan laman pencarian daftar kasus dana pensiun.

"Yang paling menakutkan dari Tapera adalah portofolio pemerintah dan BUMN dalam mengelola dana-dana simpanan yang digalang dari masyarakat. Investasi bodong. Saham gorengan," tulis Geger Riyanto, dikutip Rabu (29/5/2024).

Cuitannya itu pun ramai dibahas warganet. Sudah lebih 111 ribu pengguna twitter melihat cuitan itu. Umumnya mereka ikut mengkritik kebijakan Jokowi yang dinilai makin menyusahkan rakyat.

"Udah hampir pasti 100% ujung2nya dikorupsi kalo nggak "mismanagement" ini sih. Wong cuma buat sarana nyari duit instant kok wkwkwk, soalnya bingung APBN nya sempit, ga cukup buat biayain proyek2 absurd mereka," balas salah seorang warganet di kolom komentar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan