FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota DPR RI Periode 2015-2019, Mukhtar Tompo, ikut bersuara terkait kehadiran W Super Club yang menjadi sorotan belakangan ini.
Diungkapkan Mukhtar, jauh sebelumnya ia pernah bersikap tegas menolak reklamasi pantai untuk Center Points of Indonesia (CPI).
"Saat menjabat anggota DPRD Propinsi Sulsel, saya membangun gerakan politik yang didukung oleh berbagai komponen masyarakat pegiat lingkungan, sosial dan kemasyarakatan, saya juga didukung oleh masyarakat terdampak di sekitarnya," ujar Mukhtar dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (31/5/2024).
Hanya saja, kata Muhktar, Gubernur saat itu membangun gerakan opini publik disertai dengan penyebaran rencana pembangunan masjid kubah 99.
"Gerakan saya terhambat saat itu karena seolah-olah saya tidak sepakat dengan pendirian masjid kubah 99," ucapnya.
Setelah karier politiknya berlanjut ke Jakarta, pembangunan Masjid 99 kubah itu terus berjalan.
"Ketika saya kembali ke Kota Makassar, saya kaget dengan tampilan hasil reklamasi Kawasan itu, area Masjid Kubah 99 kumuh," sebutnya.
"Sedangkan di sepanjang kawasan elit khusus sebagai pusat bisnis dan akan jadi permukiman baru untuk kalangan tertentu itu sangat mulus dan menjadi lokus inti pembangunan," sambung dia.
Dibeberkan Mukhtar, pembangunan Masjid Kubah 99 dan perangkat pendukungnya tidak lagi menjadi prioritas sebagaimana rencana awal yang dijadikan alasan pembenaran pembangunan kawasan CPI.
"Ditambah lagi dengan hadirnya Diskotek yang menuai polemik saat ini. Saya tentu kecewa," tandasnya.