Fajar.co.id, Makassar -- Keluhan yang disampaikan peserta Sayembara Cerita Anak kini jadi polemik. Bahkan, ada peserta yang dinyatakan lolos memutuskan untuk menarik naskahnya.
Terkait hal itu, pihak Balai Bahasa Sulsel membantah adanya kejanggalan. Melalui keterangan tertulis yang disampaikan kepada redaksi fajar.co.id, Balai Bahasa Sulsel secara tegas menyampaikan bahwa panitia telah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Berikut surat klarifikasi pihak Balai Bahasa Sulsel yang ditandatangani oleh Kepala Balai, Dr Ganjar Harimansyah:
Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan antusias Bapak/Ibu/Saudara dalam pengiriman naskah untuk Penulisan dan Penerjemahan Buku Cerita Anak Dwibahasa seSulawesi Selatan dan se-Sulawesi Barat Tahun 2024.
Kami mengucapkan selamat kepada Bapak/Ibu/Saudara yang naskahnya lolos seleksi dan berhak mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulisan dan Penerjemahan Buku Cerita Anak Dwibahasa.
Kami juga berharap kepada yang belum lolos seleksi pada tahun ini agar tetap berkarya dan mengikuti kegiatan Balai
Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan (BBP Sulsel) lainnya.
Sehubungan dengan seleksi naskah tersebut, kami perlu menyampaikan hal-hal penting terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada kami berikut ini.
- Program Penulisan dan Penerjemahan Buku Cerita Anak Dwibahasa se-Sulawesi Selatan dan se-Sulawesi Barat Tahun 2024 dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan
mempertimbangkan hasil evaluasi tahun sebelumnya, termasuk dalam aspek persyaratan dan
proses seleksi kelengkapan administrasi. - Calon peserta yang berhak mengikuti
bimtek adalah perseorangan
dan
tim/kelompok/komunitas yang naskah buku cerita anaknya memenuhi persyaratan
kelengkapan administrasi dan memenuhi hasil penilaian dari tim penilai naskah cerita.
Penilaian naskah cerita didasarkan pada (1) kesesuaian bahan terjemahan dengan tema dan kategori buku, ketepatan bahasa daerah atau dialek yang dipilih, dan mengikuti ketentuan penulisan yang telah disebutkan di juknis; (2) kualitas hasil terjemahan; (3) potensi keterbacaan dan keberterimaan cerita, serta (4) kesesuaian deskripsi ilustrasi dengan cerita.