FAJAR.CO.ID -- Puluhan orang di India tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat gelombang panas yang berkepanjangan.
Beberapa kota di India telah mengalami gelombang panas, dengan suhu melebihi 49 derajat Celcius, dan banyak negara bagian telah melaporkan kematian akibat gelombang panas.
Hingga Senin malam, 30 orang dinyatakan meninggal dunia dalam gelombang panas, menurut pusat darurat di Orissa timur.
Pekan lalu, di negara bagian Uttar Pradesh di utara, 33 pejabat yang bertugas pada tahap akhir pemilihan meninggal karena suhu tinggi.
Sementara itu, New Delhi pekan lalu mencatat suhu tertinggi sepanjang masa pada 52,9C, namun pejabat cuaca kemudian mengatakan bahwa pembacaan tersebut adalah sebuah kesalahan. Ibu kota tersebut juga mengalami kematian pertama akibat cuaca panas pada minggu lalu.
Di negara bagian Bihar timur, pihak berwenang di kota Aurangabad mengatakan kepada Anadolu bahwa enam orang meninggal dunia akibat cuaca panas.
Pejabat manajemen bencana negara bagian Rajasthan barat Rakesh Kumar Meena melaporkan kepada Anadolu bahwa pada Selasa sebanyak 12 orang meninggal dunia akibat kondisi gelombang panas.
Media lokal melaporkan pekan lalu bahwa India mendapati 24.849 kasus diduga akibat serangan panas dan 56 kematian terkonfirmasi akibat penyakit yang berhubungan dengan panas antara 1 Maret hingga 30 Mei.
Situs berita India The Print yang mengutip data Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mengatakan bahwa Mei adalah bulan paling mematikan, dengan 46 kematian terkait panas.