FAJAR.CO.ID, FUKUYAMA -- Persatuan Pelajar Indonesia Jepang Komisariat Hiroshima (PPIH) bersama dengan warga lokal sukses memanen jagung untuk beasiswa di Wakai Farm, Fukuyama. Sebanyak kurang lebih lima ratus jagung telah dipanen pada tahap pertama. Acara panen jagung kali ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintahan Fukuyama, guru dan murid SMA Negeri Fukuyama, serta ketua umum PPI Jepang.
Walaupun dalam kondisi hujan rintik, acara tetap dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan dari undangan yang hadir. Acara ini merupakan bentuk rangkaian kegiatan dari program Beasiswa Bidik Anak Negeri 2024.
Setiap tahunnya, PPIH memberikan bantuan dana pendidikan kepada siswa SMA/SMK sederajat di Indonesia yang memiki kemampuan akademik namun keterbatasan finansial. Adapun calon penerima beasiswa merupakan siswa aktif yang berasal dari Sabang sampai Merauke.
"Terima kasih atas kegiatan yang dikolaborasikan dengan petani lokal di fukuyama, Wakai Farm," ucap Sato-san, perwakilan Pemerintahan Fukuyama.
Wakai-san, sebagai pemilik Wakai Farm juga memberikan apresiasi kepada PPIH atas usahanya untuk mengadakan program ini di tahun 2024. "Kami juga akan terus mendukung program yang sama di tahun mendatang," terangnya.
Adrian Hilman, Ketua PPIH menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus PPIH terutama bidang eksternal yang telah berjuang dari awal hingga hari panen jagung. "Program ini merupakan jembatan penghubung yang baik bagi Indonesia dan Jepang di bidang pertanian dan Pendidikan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PPI Jepang, Fadlyansyah Farid, mengatakan program ini layak untuk dilaksanakan di setiap komisariat sebagai bentuk komunikasi kepada warga lokal dengan kolaborasi dalam bentuk program yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Dia juga menyampaikan bahwa program ini harus terus dilanjutkan untuk tahun-tahun berikutnya. "Program ini telah memenangkan kompetisi PPIJ Awards 2024 sebagai peringkat pertama dalam kategori Yukawa (akademik)," ujar Fadyansyah.
Acara panen jagung tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Kini, PPIH menampilkan tari tradisional dari melayu, tari persembahan sebagai pembuka acara sebelum memulai panen bersama. Kemudian setelah acara makan siang dilanjutkan dengan penampilan orkestra angklung dan tari topeng. Selain itu, banyak dari warga Indonesia yang hadir mengambil kesempatan untuk membeli sayuran tropis yang ditanam di Wakai Farm. (abe)