Di tengah kegiatannya sebagai dokter, ia mendapat tawaran menjadi tenaga medis Biro Perjalanan Haji Tiga Utama. Ia diminta mendampingi jamaah Tiga Utama menjalankan ibadah haji. Kesempatan itu sekaligus dia manfaatkan untuk berhaji.
Sembilan kali musim haji ia menjadi pendamping jamaah, selama itu pula dr Sita melaksanakan ibadah haji.
Perjalanan waktu membawanya menjadi Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai. Di sini ia banyak bersentuhan dengan masyarakat desa. Ragamnya pun menjadi luas.
Di Galesong ia banyak melayani masyarakat nelayan, di Sinjai ia bersentuhan dengan nelayan dan petani. Sebagaimana halnya di Galesong, kondisi masyarakat di Sinjai saat itu tidak lebih baik.
Di saat yang sama suaminya, Andi Rudiyanto Asapa, menjabat Bupati Sinjai selama dua periode, 2003-2013. Selama masa itu, Felicitas urun rembuk membantu menggagas pembangunan Islamic Center hingga rampung sebelum masa jabatan berakhir.
Marbot, imam masjid, dan penjaga kuburan pun bergantian diberangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umroh.
Sebelum menjabat kepala daerah, Rudiyanto seorang pengacara di Makassar. Sempat menjabat Direktur Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBH) Makassar, Rudiyanto terakhir Dewan Pembina/Dewan Penyantun Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) sebelum meninggal di Makkah, Arab Saudi, 30 Mei 2022.
Kurang lebih sebulan Felicitas menemani suaminya selama dalam perawatan sampai menghembuskan nafas terakhir dan dimakamkan di Ma’la, pemakaman istri dan keluarga Nabi Muhammad SAW di Makkah.