Dari sisi Muhammadiyah, Sutardjo menduga ada kemungkinan karena pelayanan yang didapatkan dari BSI tidak memuaskan.Bisa juga hasil usahanya tidak begitu memberikan keuntungan bagi Muhammadiyah.
"Atau juga Muhammadiyah berpikir jangan di satu bank, artinya dia memitigasi risiko. Kalau satu bank kurang bagus, kasihan juga. Jadi dibagi-bagi itu di bank syariah yang lain. Sehingga risikonya dibagi-bagi," bebernya. (*/fajar)